Samosir, POL | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Samosir khususnya komisi II melakukan kaji banding tentang sistem pertanian modern di Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh.
Kunjungan yang dihelat selama 3 hari (20-22 Juli 2020) ini, DPRD Samosir belajar banyak tentang sistem pertanian modern di lokasi kaji banding dan hasil kaji banding itu akan didiskusikan dengan pemerintah agar bisa dikembangkan di Kabupaten Samosir.
DPRD Samosir akan mendorong pemerintah agar mengalokasikan anggaran untuk mengembangkan pertanian terintegrasi untuk percepatan kemakmuran rakyat.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Samosir, Saut Martua Tamba yang turut mendampingi komisi II kunjungan kerja, Selasa, 21 Juli 2020 saat dihubungi Perjuangan Baru melalui pesan WhatsApp.
Menurut Politisi PDIP itu, petani Samosir mampu mengembangkan sistem pertanian terintegrasi atau suatu system yang memadukan antara kegiatan pertanian dan perikanan bahkan peternakan.
“Mereka mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan potensi demi meningkatkan produktivitas sehingga pendapatan yang diperoleh juga meningkat,” tuturnya.
Ditambahkan, sesuai pantauan dan penjelasan selama melakukan kaji banding, ternyata Kabupaten Samosir memiliki banyak kemiripan dengan Kabupaten Aceh Tenggara, baik dalam struktur tanah maupun pertanian yang dikembangkan.
Lanjut Saut, yang perlu diperhatikan pemerintah Kabupaten Samosir adalah meningkatkan sumber daya manusia (SDM) agar mampu dan terampil menerapkan pertanian terintegrasi.
“Langkah awalnya petani dan penyuluh perlu diberi pelatihan dan magang agar bisa memahami tentang implementasi pertanian terintegrasi. Jika mereka sudah siap, pemerintah bisa mengintervensi melalui berbagai program lewat dinas teknis untuk diimplementasikan di lapangan,” pungkasnya.
Adapun anggota DPRD Samosir yang melakukan kunjungan kerja ke DPRD Aceh Tenggara yakni Ketua DPRD Samosir, Saut Martua Tamba bersama seluruh anggota komisi II, Pardon Lumban Raja, Polma Gurning, Sorta Siahaan, Baringin Sihotang, Suhanto Sitanggang, Haposan Sidauruk dan Jhonny Sagala.(POL/SBS).