• Redaksi
  • Hubungi Kami
Minggu, 26 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Daerah

Jalan Kabupaten Hancur-hancuran, Warga Barnangkoling Sekitarnya Kesulitan

Editor: Editor
Rabu, 16 September 2020
Kanal: Daerah

Editor:Editor

Rabu, 16 September 2020
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Tapanuli Selatan, POL | Kondisi jalan kabupaten di kawasan desa Barnangkoling (kawasan Luat Harangan) Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Provinsi Sumatera Utara atau Sumut sejak beberaoa waktu terakhir ini rusak berat dan hancur-hancuran. Kondisi itu telah mengakibatkan warga merasa kesulitan.

Jalan yang rusak berada di titik beberapa kilometer dari desa Sosopan, bahkan kondisinya rusak parah hingga desa Pangaribuan sejauh sembilan kilometer, setiap harinya terpaksa dilewati warga dengan kesulitan yang amat sangat saat beraktifitas, terutama aktifitas ekonomi dan usaha masyarakat lainnya.

Mulai desa Barnangkoling, dusun Sabungan, dusun Tapus, Desa Doloksordang dan desa Pangaribuan, dusun Gadu, dusun Salese, desa Panaungan dan desa Pargarutan, kesulitan warga makin tidak terbayangkan. Bahkan desa Pargurutan merupakan pusat kunjungan Ketua DPRD Tapsel pada pertengahan Desember tahun yang lalu untuk meninjau langsung kondisi kehidupan warga dan kaitannya dengan kondisi infrastruktur yang sangat tidak mendukung.

Keterangan yang diperoleh dari warga, Rabu (16/09/2020) pagi mengatakan dari dusun Gadu sampe desa Tabusira, kindisi kerusakannya sudah tergolong lama sehingga sangat disayangkan. Pasalnya, sudah 45 tahun berlalu tetapi tidak ada perhatian serius dari pemerintah kabupaten Tapsel untuk memperbaiki kondisinya, padahal warga sudah lama menunggu adanya perbaikan.

“Kondisi demikian menjadi kesan bagi warga bahwa Pemkab Tapsel sudah mendzolimi enam desa di Luat Harangan dengan menyedot anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) yang akan membangun infrastuktur di kawasan Luat Nasholih atau Luat Harangan serta mengalihkan anggaran itu kepada pembangunan infrastruktur di desa lain di Tapsel,” kata salah seorang warga yang tahu banyak tentang seluk beluk pembangunan infrastruktur.

Indikasi yang dilihatnya adalah kondisi jalan Sosopan hingga Barnangkoling, Pangaribuan hingga saat ini sangat mengancam jiwa para pengguna jalan yang di kiri kanannya berjurang sampai setinggi 15 hingga 20 meter. Padahal jalan sepanjang 12 kilometer tersebut merupakan akses vital bagi warga desa Barnangkoling, desa Doloksordang, dusun Tapus, dan dusun Sabungan yang sudah dibuka sejak 45 tahun yang lampau.

“Namun hingga saat sekarang ini infrastruktur yang sifatnya vital tersebut tetap penuh dengan lumpur. Saya sangat prihatin dengan kondisi jalan ke desa kami, padahal hanya berjarak delapan hingga 10 kilometer lokasunya dengan kantor Bupati Tapsel yang begitu megah karena menelan dana triliunan rupiah itu,” kata salah seorang warga yang aktif sebagai guru di desa Barnangkoling.

Dia melihat, padahal jalan kabupaten ke desa lain di kabupaten Tapsel sudah bagus, seperti ke daerah SD.Hole, ke daerah Marancar  dan sejumlah desa di kecamatan lainnya di Kabupaten Tapanuli Selatan. Padahal untuk perbaikan jalan ini sudah sering diajukan surat permohonan kepada pemerintah melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), namun hingga 75 tahun Republik Indonesia (RI) merdeka sekarang tidak ada realisasi, seolah DPRD itu tidak ada fungsinya lagi.

“Sudah sering kami ajukan permohonan untuk perbaikan jalan ini melalui surat permohonan kepada pemerintah via Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), namun hingga 75 tahun RI merdeka sekarang ini, permohonan warga itu dianggap angin lalu, terbukt tidak ada realisasi dari aspirasi warga tersebut, seolah DPRD itu tidak ada fungsinya lagi di negeri ini,” ujarnya.

Camat Sipirok, Sardin Hasibuan yang dikonfirmasi POL melalui chatting aplikasi WhatsApps atau WA, Rabu (16/09/2020) petang membenarkan jalan Barnang Koling yang rusak dan hancur. Badan jalan itu mudah hancur karena dibawah  jalan itu tanahnya bercampur pasir sehingga pada musim penghujan jalan banyak yang rusak parah.

“Pemerintah telah berbuat banyak untuk normalisasi, termasuk dengan memindahkan sebagian badan jalan ke tempat lain, karena kalau itu dipertahankan dengan cara bronjong, bisa saja bronjongnya ikut amblas terbawa air,” kata Camat Sardin menjawab dengan singkat. (POL/balyan kn).

 

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Tags: Hancur-hancuranjalan kabupatenSekitarnya KesulitanWarga Barnangkoling
Berita sebelumnya

SDN 015928 Desa Bangun Dibobol Maling, Tablet, Sepeaker, Kipas Angin Raib

Berita selanjutnya

TPL Prihatin, Berharap Pandemi Segera Berakhir dengan Memberlakukan Protokol Covid19

TERBARU

Pemprov Sumut Perluas Program Desa Antikorupsi

Jumat, 24 Oktober 2025

Pemprov Sumut Tata Ulang Struktur OPD, Tingkatkan Efektivitas Pemerintahan

Kamis, 23 Oktober 2025

Irup Hari Santri Nasional Tahun 2025, Bupati Labuhanbatu Bacakan Amanat Menteri Agama

Kamis, 23 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd