DPRD Binjai Kecewa, Masih Ada Proposal Berjalan di Tingkat Kelurahan

Binjai, POL | DPRD Binjai menggelar rapat dengar pendapat di ruang rapat paripurna gedung dewan, Selasa (4/2/2020), perihal biaya uang pembinaan untuk para juara MTQ tingkat kecamatan yang sempat viral di dunia maya beberapa waktu lalu.

Fajar sebagai Camat Binjai Kota saat menghadiri undangan Komisi A, yang langsung membawahi para Camat, langsung dicecar seputar permasalahan isi amplop yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan kepada para juara peserta MTQ di Tingkat Kecamatan Binjai Kota.

Rapat tersebut di Hadiri anggota DPRD dari masing- masing Komisi dan dipimpin wakil ketua Komisi A dan di dampinggi wakil Ketua DPRD Binjai.

Pada rapat itu, T.Matsah sebagai wakil ketua Komisi A mempertanyakan mengapa pembukaan dan pemukulan beduk dilakukan oleh Ketua PKK Kota Binjai.H.Lisa Andriani Lubis sementara ketua LPTQ tingkat Kota Binjai tidak diundang. “Kenapa bisa begitu,” tanya T Matsah yang langsung menyulut keriuhan dalam rapat tersebut.

Suasana menjadi ramai masing masing Anggota DPRD yang hadir berganti-gantian melempar bermacam-macam pertanyaan sehinga Fajar terlihat macam tersudut akibat pertanyaan para anggota dewan.

Dalam kesempatan itu, Camat Binjai Kota, Fajar menjelaskan bahwa pada malam puncak pembagian hadiah tersebut memang benar muncul protes dari para pemenang. Mereka keberatan karena hanya menerima uang hadiah sebesar Rp.350 ribu. Sedangkan jumlah yang ditandatangani di berkas penerimaan Rp.500 ribu.

Malam itu saya juga terkejut kenapa dalam surat tersebut tertulis Rp.500 ribu. Rupanya, anggota saya yang salah tulis. Karena sebelumnya sudah saya perintahkan untuk pemenang diberikan hadiah sebesar Rp.350 ribu tetapi begitu diprint ditulisnya menjadi Rp.500 ribu,” katanya.

Malam itu juga, kata Fajar, persoalan ini langsung diselesaikannya. Dia meminta anggotanya untuk memanggil kembali para pemenang guna mengambil uang hadiah sesuai yang ditandatangani yakni sebesar Rp.500 ribu.

“Saya langsung selesaikan malam itu juga walaupun harus meminjam uang Rp.15 juta untuk menutupi kekurangannya,” ucapnya.

Sambung Fajar untuk berapa anggaran kita pakai untuk belanja Barang dan jasa sebesar Rp 70 juta dalam belanja barang dan jasa yang di terangkan Fajar di adapan sidang rapat,para anggota sidang kurang yakin besar volume anggaran seperti contoh sewa sosistiem sebesar Rp.8juta dan yang lain lain, kurang yakin begitu besar anggaran yang di keluarkan ujar salah satu dewan yang hadir dalam rapat.

Di tengah tengah tanya jawab Syarial dari Partai NasDem mempertanyakan tentang beredarnya proposal di tengah masyarakat kelurahan, termasuk dirinya  dan rekan rekan anggota DPRD di Dapilnya masing – masing juga mendapat proposal.

“Pertanyaan saya kepada pak Camat apa ada suntikan dana dari para Camat ke Kelurahan, dan apa para Camat pernah bertanya kepada para lurah kemana dana proposal itu, karena untuk pelaksanaan MTQ tingkat kota dan Kecamatan sudah dianggarkan dari APBD selama lima tahun ini,” tandas Syarial. (POL/jun)

Berikan Komentar:
Exit mobile version