Labuhanbatu POL l Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Labuhanbatu menginginkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari Kementerian Pertanian (Kementan) dapat berlanjut pada sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) bagi petani kelapa sawit yang tergabung dalam kelompok tani.
Kepala Dinas Pertanian Labuhanbatu melalui Kepala Seksi (Kasi) Tanaman Perkebunan, Juniston Lubis kepada wartawan, Jumat (26/06/2020) mengatakan, program PSR merupakan upaya pemerintah membantu petani dalam masa peremajaan tanaman kelapa sawit.
Menurutnya, di Labuhanbatu, pada 2018 terdapat seluas 58,56 hektare lahan masyarakat telah menerima bantuan dana program PSR masing-masing sebesar Rp25 juta setiap hektarnya. Sedangkan tahun 2020, sesuai usulan tahun 2019, tiga Kelompok Tani (Koptan) yakni, Restorasi Anak Bangsa Kecamatan Pangkatan menerima bantuan dana untuk tanaman ulang seluas sekitar 77,45 hektar.
Selanjutnya, gabungan Koptan Mekar Tanjung Siram, Kecamatan Bilah Hulu terealisasi 77,45 hektar dan Koptan Citra Telaga Suka, Kecamatan Panai Tengah seluas 75,08 hektar.
Juniston menyebutkan, bagi petani tergabung di kelompok tani, akan memilih perusahaan untuk menjadi ‘bapak angkat’ yang memandu semua tahapan, sesuai ketentuan hingga penyediaan bibit bersertifikasi.
Jika berjalan lancar, maka harga jual tandan buah sawit oleh petani akan mempunyai nilai tawar tinggi. Karena semua sudah standar, mulai dari replanting, jarak tanam, bibitnya bersertifikasi, pola perawatan hingga masa panen, semua sesuai. Akhirnya, tandan buah sawit petani akan dihargai tinggi, apalagi bersertifikat, kata Juniston.
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar petani kelapa sawit lainnya turut serta mensukseskan program PSR dengan menjadi peserta pengusul, apalagi program tersebut diperkirakan hingga tahun 2024 mendatang.
Sementara, seorang peserta program PSR tergabung di Koptan Restorasi Anak Bangsa Kecamatan Pangkatan, Ilham Maulana, juga mengakui keuntungan bergabung diprogram Kementan tersebut, misalnya; tanaman kelapa sawit yang masuk program PSR hasil produksi tandan buah sawitnya akan semakin membaik.
“Perkiraannya, hasil produksi meningkat dua kali lipat. Karena kesemuanya berdasarkan standar perkebunan perusahaan,” ujar Ilham Maulana. (POL/LB1)
