Samosir, POL | Berkat pro aktif Disnaker Koperindag melalui Kabid Koperasi dan UMKM Kabupaten Samosir, akhirnya 32 Sertifikat Produksi Pangan-Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) bagi 15 pelaku UMKM diterbitkan.
32 SPP-IRT ini pun diserahkan langsung Kabid Koperasi dan UMKM Samosir, Resmin Situmorang kepada 15 pelaku usaha di Kantor Disnaker Koperindag dan disaksikan Kadis Perijinan dan Sekretaris Dinas Kesehatan Samosir, Selasa, 11 Mei 2021.
Adapun 15 pelaku UMKM yang mendapat SPP-IRT yakni Naga Rasa dengan jenis produksi yakni keripik kentang dan ubi jalar. Vitaloka (keripik sayur, emping jagung), Satahi (keripik pisang dan singkong, stik ubi ungu dan ubi labu).
Juga TGS (stik ubi ungu, keripik pisang, kue bawang dan ketawa), Daima (stik labu dan ubi ungu, keripik pisang dan singkong), Holang-holang dengan produksi berupa donat, almond cake, nastar, brownis, kue kacang dan ketawa serta kacang tingting.
Kemudian UMKM Frensa dengan jenis produksi berupa bandrek bubuk. Lalu produk bubuk kopi ada UMKM Dinanti, T.F. Synergy, Manik Brother’s, Romantis Kopi, D’ Nato, Alusi Coffee, Kembar Putra Coffee dan Hotdaina.
Kabid Koperasi dan UMKM Disnaker Koperindag Samosir, Resmin Situmorang mengatakan mengingat tidak sedikit UMKM di Kabupaten Samosir yang belum memiliki izin SPP-IRT. Padahal, selain menjadi dasar UMKM berkembang, SPP-IRT juga penting dan sangat bermanfaat untuk menaikkan kelas usaha, apalagi di mata konsumen.
Atas dasar itulah, kata Resmin, beberapa waktu lalu pihaknya bersama tim di bidang Koperasi dan UMKM membantu pembuatan sertifikat jaminan mutu bagi pelaku UMKM di Kabupaten Samosir tersebut.
“SPP-IRT ini penting bagi UMKM, karena merupakan jaminan keamanan produk yang diproduksi baik di rumah atau di tempat produksi berskala rumahan sudah aman untuk dikonsumsi,” ujar Kabid Koperasi dan UMKM, Resmin Situmorang.
Namun disatu sisi, sambungnya, jika melihat kondisi dari rumah produksi masing-masing pelaku UMKM di Kabupaten Samosir saat ini, tidak memungkinkan mendapat SPP-IRT.
Pasalnya, dapur untuk memproduksi produk, masih dapur yang mereka gunakan sehari-hari di rumahnya. Padahal salah satu persyaratan untuk penerbitan SPP-IRT, dapur produksi untuk produk yang diproduksi harus tersendiri.
“Mensiasati itu, kita memanfaatkan dapur produksi sentral (Tahun 2019 telah bekerja sama dengan LIPI untuk menyediakan dapur produksi untuk kopi dan kue kering) yang ada di BLK Kabupaten Samosir,” sebut Resmin Situmorang.
Terakhir, Resmin Situmorang mengatakan, terbitnya 32 Sertifikat Produksi Pangan-Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) ini, berkat sinergitas sejumlah OPD terkait. “Dan ini juga sebagai dukungan dalam mensukseskan program 100 hari Pemerintah Kabupaten Samosir yang baru,” pungkasnya.
Atas bantuan Disnaker Koperindag Samosir tersebut, sejumlah pelaku usaha merasa terbantu. “Terimakasih Ibu Kabid, sudah banyak membina dan membantu para pelaku UMKM Samosir. Semoga apa yang disampaikan, dapat kita laksanakan di lapangan,” kata pemilik usaha Kembar Putra Coffee, Sihar Simbolon.
Hal senada juga dituturkan owner Romantis Coffee, Jornong Sinaga. “Luar biasa memang tim ibu Kabid Koperasi dan UMKM Samosir ini, melayani dengan hati yang tulus. Terima kasih, kami sudah merasakan pelayanan yang tulus tersebut.” (POL/SBS)
Berikan Komentar:
