Kisaran, POL Dalam rangka mewujudkan pembangunan perkebunan yang berkesinambungan serta memberikan dampak positif bagi pelaku usaha dan masyarakat di bidang perkebunan, pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Pertanian melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang regulasi perkebunan bertempat di Aula Hotel Marina Kisaran, Senin (25/11/2019).
Kepala Dinas Pertanian Asahan.Ir. Oktoni Eryanto MMa dalam laporannya menyampaikan bahwa selain menyampaikan berbagai ketentuan dan peraturan yang menjadi regulasi dalam bidang perkebunan, sosialisasi ini juga dilaksanakan sebagai wadah silaturahmi antar pelaku usaha perkebunan dengan Pemerintah Kabupaten Asahan untuk melakukan diskusi mencari solusi terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat dan pelaku usaha di bidang perkebunan.
Salah satu tujuan dilaksanakannya kegiatan ini, kata Oktoni, agar perusahaan – perusahaan perkebunan besar bisa lebih memahami dan menjalankan kewajibannya melaksanakan amanat peraturan dan perundang – undangan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan dan memiliki daya saing.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pertanian Asahan itu juga menyampaikan apresiasi terkait adanya pelaksanaan kegiatan penyaluran CSR oleh perusahaan perkebunan PT. Socfindo pada tanggal 16 November 2019 yang lalu. Semoga kegiatan yang dilaksanakan PT. Socfindo itu dapat memotivasi perusahaan lainnya untuk melaksanakan program CSR sesuai dengan regulasi yang ada, ujar Ir. Oktoni Eryanto sembari menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan sosialisasi regulasi perkebunan tersebut dananya bersumber dari APBD Kabupaten Asahan Tahun 2019 yang diikuti sebanyak 60 orang peserta yang terdiri dari perwakilan perusahaan – perusahaan besar milik negara maupun swasta.
Sementara Bupati Asahan yang diwakili Asisten II Setdakab Asahan Drs. H. Jhon Hardi Nasution Masi dalam sambutannya menyampaikan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan bahwa pada tahun 2018 Kabupaten Asahan mengalami peningkatan ekonomi sebesar 5, 61 persen dari tahun sebelumnya. Dimana sektor pertanian yang di dalamnya termasuk perkebunan, kehutanan, dan perikanan menjadi penyumbang terbesar dengan angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sebesar 34, 06 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor perkebunan merupakan salah satu sektor utama penunjang pembangunan perekonomian di Kabupaten Asahan. Diharapkan potensi dan kontribusi yang besar ini mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja lokal, pemanfaatan lahan yang bernilai ekonomis dan produktif sesuai dengan regulasi yang ada.
Memang, kata Jhon Hardi, saat ini kondisi ekonomi pasar global sedang fluktuatif dan hampir seluruh harga komoditas perkebunan mengalami penurunan. Banyak isu negatif yang menyerang produk perkebunan seperti isu deforestasi yang menerpa produk kelapa sawit Indonesia di pasar internasional.
Kita tidak boleh tinggal diam, kita harus membantah isu – isu tersebut dengan melakukan perbaikan baik dari sisi regulasi maupun kualitas produk yang dihasilkan, urainya sembari menambahkan pemerintah terus mengambil langkah memperbaharui regulasi mengenai pembangunan perkebunan yang berkesinambungan, ramah lingkungan, dan mengutamakan kualitas berbasis kemitraan.
Dalam sosialisasi itu Dinas Pertanian Asahan menghadirkan nara sumber dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Kepala Seksi Pembinaan Usaha Dinas Perkebunan Provsu Indra Gunawan Girsang STP, MMa dan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Asahan Refmi Dewita, SE.(pol/fir).