Rantauprapat. POL | Para omak omak yang merasa tidak dipedulikan Bupati Labuhanbatu terkait bantuan akibat dampak wabah Covid 19 melakukan aksi solidaritas dengan melakukan pengumpulan dana di depan kantor bupati, Selasa (12/05/2020).
Laila (43) pemilik rumah kontrak yang dikontrak para ibu-ibu tersebut mengatakan seandainya pak bupati tidak merasa alergi menemui mereka kemarin, kemungkinan para ibu ibu tidak melakukan aksi pengumpulan dana di depan kantor bupati.
“Kalau semalam pak bupati datang menemui kami mungkin para ibu ibu merasa puas karena ada nya kepastian bagaimana tata cara penerima bantuan dari pemerintah,” ucap Laila.
Kemudian Laila membantah dengan ada status di akun Face book mengatakan aksi ini di tunggangi Politik ” Saya tidak mengenal para calon yang ikut pada pilkada , jangan katakan aksi ini ada unsur politik nya ” Tegas Laila
Sebelumnya, Senin (11/05/2020), puluhan omak-omak yang mengaku latar belakang rumah tangga serba kekurangan dari Kelurahan Padangbulan Rantauprapat mendatangi kantor Bupati Labuhanbatu untuk memohon dan mendengar keluhan mereka yang sangat pahit akibat dari dampak Covid 19.
“Mohonlah bapak Bupati untuk menemui kami, jangan lah alergi kepada masyarakat yang kurang mampu ini, kami juga wargamu,” ucap salah seorang omak-omak yang tidak ingin namanya dipublikasikan.
Menurutnya, mereka mengetahui Bupati Labuhanbatu H.Andi suhaimi sedang ada di kantornya, karena mereka melihat mobil sedan Camri BK 1 sedang parkir di halaman kantor bupati. “Apa mungkin mobil dinas Bupati parkir disini sementara Bupati tidak ada, tidak masuk akal itu,” ucap ibu tersebut
Para omak-omak tersebut mengatakan sudah berulang kali mendatangi Bupati untuk memohon dan menyampaikan uneg-uneg mereka sebagai masyarakat yang kurang mampu terlebih di musim Pandemi Covid 19 yang telah “mengobrak-abrik” perekonomian masyarakat.
Dengan penuh kekecewaan para emak emak sampai cetuskan bahasa, “Jangan pilih lagi andi suhaemi untuk jadi bupati labuhan batu, bupati dinilai tidak mampu mengayomi masyarakatnya. Karena para PKH dan bantuan dampak covid 19 kebanyakan kurang jelas penerima,” cetusnya dengan nada kesal. (POL/Ars)







