Labura, POL | Belasan para mantan Tenaga Kerja Suka Rela (TKS) pada Pemkab Labuhanbatu Utara melakukan aksi protes di depan Kantor Bupati Labura Jalan Jenderal Sudirman Aek Kanopan, Rabu (9/6/2021) sekira pukul 10.00 WIB.
Dalam aksi ini, beberapa pria dan wanita mengaku sudah puluhan tahun diperkerjakan sebagai tenaga Honorer di Pemkab Labuhanbatu Utara di bidang Kesehatan, Pendidikan dan Perkantoran lainnya menyatakan keberatan karena telah dipecat sepihak oleh pemkab.
Dalam aksi ini mereka mempertanyakan perjanjian kontrak yang sebelumnya ditandatangani bersama ke dua belah pihak.
“Kami masih ingin bekerja Pak Bupati, jangan kami di pecat secara sepihak, dan apa salah kami hingga kami tidak diperkerjakan lagi,dan kami tidak pernah menerima surat sebelumnya dari Kepala Dinas maupun Bupati untuk memberhentikan kami dari pekerjaan kami,” sebut para pengunjukrasa
Suara lantang mempertanykan hak mereka ini disampaikan dengan silih berganti melalui alat penguat suara seperti mic dan speaker sambil memegang spanduk dan tulisan imbauan perhatian dari Presiden, Gubernur dan Bupati Labura didalam kertas karton.
Informasi dihimpun dari keterangan para pelaku aksi eks Honorer di Pemakab Labura yang melakukan aksi demontrasi ini, sejak Bupati Labuhanbatu Utara periode 2020-2025 dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Aula Kantor Gubernur Martabe di Medan 26/2/2021puluhan Tenaga Kerja Sukarela (Honorer) di bulan kedepannya mereka mendapat ketidakadilan melalui pemecatan.
“Kami tidak pernah bersinggungan langsung dengan Tahapan Pilkada pada Tahun 2020 kemarin, sebab kami tidak mengerti politik tetapi setelah Bupati Labuhanbatu Utara Henryanto Sitorus dilantik kami dipecat tanpa pemberitahuan melalui surat dari pihak Instansi kami bekerja sebelumnya,” ujar mereka melalui pengeras suara.
Orasi tentang ketidakadilan yang dialami terus disampaikan berulang-ulang oleh para pengunjuk rasa didepan kantor Bupati. “Kami berdiri disini untuk bertemu langsung dengan Bupati Labuhanbatu Utara Henryanto Sirotus,” sebut mereka.
Setelah Aksi berlangsung sekira 1 jam, Pjs Sekdakab Labura H Suriaman M.Pd yang juga masih menjabat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Labuhanbatu Utara menghampiri para pengunjuk rasa di depan pagar Kantor Bupati.
Suriaman didampingi ASN lainnya menyampaikan maaf berhubung bupati tidak dapat menjumpai para pengunjuk rasa (Eks Tenaga Honor) berhubung ada rapat penting dengan Forkopimda masalah penangan Covid-19 di Aula Kantor Bupati.
“Saya sebagai perwakilan Pemkab Labuhanbatu Utara akan menyampaikan aspirasi saudara-saudara kepada bupati, begitu juga keinginan saudara untuk berjumpa dengan bupati, dan juga bupati bersedia untuk membicarakan hal ini di kantor Bupati, tetapi melalui utusan sebanyak 3 orang,” ujar Suriaman.
Langsung para aksi membalas dengan jawaban “Kami akan berasama-sama untuk mengahadap dengan Bupati, dan kami tidak mau bertemu dengan Bupati melalui utusan ”
Mendapat jawabn dari pengunjukrasa, lantas Suriaman mengatakan dengan sedikit nada tinggi. “ Jangan kita berdebat kusir di sini, itu terserah saudara, yang penting sudah kami sampaikan bahwa untuk bertemu dengan pak bupati hanya diperbolehkan melalui utusan,” katanya sembari meninggalkan lokasi aksi menuju gedung Kantor Bupati.
Pantauan hingga pukul 13.00 WIB, belasan eks honorer pengunjukrasa yang terdiri dari tenaga guru Honorer, Tenaga Kesehatan baik perawat, dan staf pada Instansi (kantor) lainnya masih belum beranjak dari depan Kantor Bupati. (POL/MH)