Toba, POL | Proyek Pipanisasi Air Bersih di Desa Hatinggian Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba tahun 2020 tidak berfungsi.
Proyek yang menelan anggaran Rp1 M lebih bersumber dari dana Pansimas dan Dana Desa tahun 2020 ini tidak berfungsi kata sejumlah warga desa Hatinggian kepada awak media, Kamis (4/8-2022).
Menurut warga Hatinggian, sejak proyek ini diserahterimakan awal tahun 2021 hanya sekitar 2 bulan berfungsi setelah itu airnya tidak pernah lagi mengalir.
Ditambahkannya, pada saat pembangunan warga sangat mendukung kegiatan itu, bahkan masyarakat berswadaya berupa materi dan tenaga, setiap warga dipungut Rp200.000, setiap Kepala Keluarga dan Swadaya Gotong Royong untuk penggalian saluran pipa dan pekerjaan yang lain.
Selama ini mereka mengambil air ke sungai untuk air minum dan keperluan memasak, kalau untuk keperluan mencuci dan mandi harus ke sungai , itupun kadang 1 kali 3 hari karena lokasi sungai lumayan jauh dari rumah.
Setelah ada program pengadaan air bersih ini mereka sangat senang karena setiap rumah telah dipasangi meteran air, namun kini harus kecewa karena airnya tidak mengalir lagi.
Salah seorang tokoh masyarakat yang enggan ditulis jati dirinya mengatakan, proyek pipanisasi air bersih ini dibiayai dari dana Pansimas sebesar Rp500.000.000, dan dari Dana Desa tahun 2020 sebesar Rp539.770.700, namun proyek ini tidak berfungsi. Karena itu aparat penegak hukum (APH) diminta turun tangan untuk melakukan pemeriksaan.
Ditambahkannya, pelaksanaan proyek Pansimas tidak transparan dan terkesan ditutup tutupi, proyek tersebut diduga asal jadi karena pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan syarat pengerjaan air bersih dan diduga anggaran pekerjaan tersebut di mark up.
Tokoh yang merupakan pensiunan ini menambahkan, Pompa Air tanapa Listrik ini diduga belum lolos uji kelayakan karena belum memiliki sertifikasi SNI sebut nya.
Kepala Desa Hatinggian Ruji P. Dolok Saribu ketika diminta tanggapannya terkait Proyek Air Bersih yang tidak berfungsi di Desanya mengatakan, kendalanya pada Hydran.
Mantan Sinaga selaku Kasi PMD Kecamatan Lumban Julu mengatakan, dalam pelaksanaan proyek Pipanisasi Air Bersih di Desa Hatinggian tidak ada unsur Korupsi karena sudah diperiksa APIP sebut nya.
Ditambahkannya, akibat tingginya beban dari sumber ke Reservoar membuat Hydran pecah, dan menurut Mantan Sinaga Kasi PMD, Hydran terseubut sudah dikirim ke ahlinya di Jakarta. “Mudah-mudahan berfungsi kembali,” sebutnya.
Dari pantauan Tim PB di lapangan, Kamis (4/8/2022), sumber air sangat melimpah namun pompa air tanpa listrik itu hanya satu yang berfungsi, dari 3 pipa pengiriman air ke reservoar hanya satu yang berfungsi, sejumlah pipa rusak di lapangan. (POL/Tb 3)