Padangsidimpuan, POL | Sejumlah pelanggan Telkomsel di Kota Padangsidimpuan menduga nomor ponsel mereka sengaja dibuat bermasalah. Seperti ada nomor ponsel saat mengaktifkan paket nelponnya justru dikejutkan dengan jawaban notivikasi yang mengatakan, maaf, system sedang sibuk. Silahkan coba beberapa saat lagi.
“Sejak Selasa (09/02/2021) nomor phonsel saya 08126469xxx sudah tidak bisa mengaktifkan paket nelpon senilai Rp 2.750,- per hari tanpa diketahui apa penyebabnya. Ada dugaan itu terjadi sengaja dikutak-katik pihak operator atau bisa jadi, nomor saya bermasalah merupakan ulah dari petugas Grapari Telkomsel di Padangsidimpuan,” kata pemilik nomor ponsel 08126469xxx tersebut.
Dugaan itu didasari kenyataan, ketika pelanggan yang bersangkutan berusaha mempertanyakan nomor phinselnta bermasalah itu ke pihak Grapari Telkomsel di Jalan S. M. Raja Sitamiang Padangsidimpuan, petugas loket 01 justru mengatakan, nomor ini sudah tidak dapat paket itu lagi, tetapi harus diganti dengan paket harian senilai Rp 3.000-an.
“Yang bisa dilakukan untuk nomor ponsel anda itu hanya paket nelpon harian bertarif Rp 3.000-an, kalau anda tidak mau ya sudah, ini saya kembalikan hp dan KTP anda,” kata petugas loket yang berjenis kelamin perempuan tersebut tanpa memeriksa notivikasi yang selalu datang menjawab saat pelanggan berusaha mengaktifkan paketnya di pagi hari.
Dari tindakan petugas Grapari yang terlihat langsung menyebut nomornya sudah tidak dapat paket nelpon seharga Rp 2.750,- per hari tanpa memeriksa apa-apa saja notivikasi itulah, pelanggan bersangkutan menduga kuat nomornya sengaja dibuat bermasalah, mungkin dengan tujuan agar paket yang lebih mahal yang diaktifkan sang pelanggan agar perusahaan operator komunikasi telekomunikasi itu makin dapat meraup untung tanpa memikirkan dampak yang lebih buruk terhadap pelanggan.
Akibat ulah tidak terpuji petugas Grapari Telkomsel Padangsidimpuan itu, kini pelanggan tersebut tidak lagi menggunakan nomor phonsel produk Telkomsel dan sudah menggunakan nomor dari perusahaan operator lain. Katanya, operator yang digunakannya sekarang ini lebih menguntungkan.
Padahal pelanggan itu sebelumnya sudah beberapa tahun selalu mengaktifkan paket nelpon harian yang tergolong terjangkau masyarakat meskipun dalam suasana Pandemi Covid 19 sekarang ini. Tetapi petugas Grapari itu menutup kesempatan tanpa mengecek ponsel pelanggan yang merasa telah dirugikan Telkomsel.
“Nampaknya sudah waktunya Telkomsel ditinggal pelanggannya dan beralih ke perusahaan operator yang mengutamakan pelanggan atau menganggap para pembeli (pelanggan) sebagai raja sehingga pro aktif memberikan pelayanan yang prima,” kata pelanggan tersebut.
Menurutnya, beralih ke operator lain merupakan solusi untuk melumpuhkan keangkuhan dan kesombongan Telkomsel untuk kemudian memperbaiki sikap dan prilaku dari yang angkuh, untuk kembali memotivasi agar pelanggan menggunakan nomor ponsel dari operator Telkomsel lagi. (POL/NP.04)