Toba, POL | Proyek pembangunan sarana Air Bersih di Desa Hatinggian Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba tahun anggaran 2020 akan segera diperiksa dalam waktu dekat.
Hal tersebut disampaikan Wallen Hutahayan Inspektur Kabupaten Toba di ruang kerjanya, Senin (15/8/2022).
Wallen Hutahayan didampingi para Auditor di ruang kerjanya mengatakan sangat merespon informasi yang disampaikan masyarakat terkait proyek yang tidak berfungsi di Desa Hatinggian.
Wallen mengatakan seyogianya minggu yang lewat mereka telah rencanakan untuk turun ke lapangan, namun karena menghadiri rapat dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Medan, sehingga tertunda ke lapangan.
“Namun minggu ini kalau tidak ada halangan kami akan turun ke lapangan,” ungkapnya.
Sebelumnya Kasi PMD Kecamatan Luban Julu mengatakan, kegiatan itu telah diperiksa APIP dan tidak ada temuan sebutnya, hal tersebut direspon Inspektur, betul sudah kami periksa sebelum ada permasalahan ini, tapi jangan dibilang tidak ada temuan di lapangan, ada temuan di lapangan sebut Wallen jangan dibilang tidak ada temuan, ada temuan kata Inspektur tanpa mengurai temuan apa dilapangan.
Wallen menambahkan dalam menangani permasalahan ini, kami sangat hati hati, sebab kegiatan ini menggunakan dua anggaran, satu kegiatan dari Propinsi dan satu kegiatan lagi dari APBdes jadi yang bisa kami tangani kegiatan APBdes sebut nya.
Sebelumnya sejumlah warga Desa Hatinggian mengeluh kerena proyek pengadaan Air Bersih di Desa Hatinggian Tahun 2020 tidak berfungsi, menurut warga proyek ini menelan anggaran 1 Miliar lebih yang bersumber dari Dana Pansimas Rp. 500 juta dan dari APBdes Rp. 500 juta lebih.
Warga berharap proyek ini dapat berfungsi kembali karena warga Desa Hatinggian sangat kesulitan mendapatkan Air Bersih, air merupakan sumber kehidupan, kebersihan dan kesehatan sebut warga.
Untuk kebutuhan kamar mandi water close (WC) harus memikul air dari sungai, kalau kami seperti orang tua tua ini tidak sanggup lagi memikul air sebut sejumlah ibu-ibu.
Kepala Desa Hatinggian Ruji Dolok Saribu mengatakan, persoalannya adalah pompa Hidran yang tidak mampu memmompa air ke Reservoar, Hidran nya sudah kita bawa ke ahlinya di Jakarta dan sudah kita pasang namun pompa Hidran itu pecah kembali sebut Kepala Desa melalui sabungan selulernya. (POL/Tb 3)