Labuhanbatu, POL | Bidang Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan Ibu Melahirkan, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) merupakan bagian dari Tim Pelaksana KIBBLA yang baru saja dibentuk melalui Surat Keputusan Bupati Labuhanbatu. Tim ini adalah amanah dari Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Nomor 9 tahun 2019 tentang KIBBLA.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu H. Kamal Ilham, SKM, MM, dalam sambutannya pada rapat tentang Kesehatan Ibu Melahirkan, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) di ruang pertemuan Hotel Platinum Jalan Sisingamangaraja Rantauprapat, Rabu (20/04/2022).
“Tugasnya adalah memastikan Peraturan Daerah dapat diimplementasikan secara lebih baik”, kata Kadis Kesehatan H. Kamal Ilham, SKM, MM saat membuka kegiatan secara resmi.
Kegiatan Pertemuan Bidang Peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu Melahirkan, Bayi Baru Lahir dan Anak Kabupaten Labuhanbatu diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Labuhanbatu bekerjasama dengan Program Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP) Pilihan – Jhpiego (Johns Hopkins Program For International Education in Cynecology and Obstetrics).
Sementara Penanggungjawab Program KBPP Pilihan – Jhpiego, Syafrimet Azis, menyebutkan pertemuan ini sebagai langkah awal untuk mendorong upaya yang lebih sistematis dalam penyelamatan Kesehatan Ibu dan Anak.
Menurutnya, KBPP merupakan salah satu pilihan yang harus dilakukan untuk menekan angka kematian Ibu melahirkan. Sebagaimana diketahui, tahun 2021, AKI AKB Kabupaten Labuhanbatu cukup tinggi dan ikut berkontribusi pada AKIB AKB Provinsi Sumatera Utara yang secara nasional juga tinggi.
Dikatakan Syafrimet Azis, dengan mendorong implementasi Perda KIBBLA ini, maka segala upaya penurunan AKI (angka kematian ibu) AKB (angka kematian bayi) termasuk peningkatan cakupan KBPP dapat dikomunikasikan secara lebih terbuka di Tim Pelaksana KIBBLA.
Pada pertemuan ini juga dipaparkan materi oleh narasumber dari Dinas Kesehatan dan RSUD Rantauprapat. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Friska E Simanjuntak SKM, MKM menyampaikan materi tentang Pentingnya KBPP Sebagai Bagian dari Kebijakan Kesehatan untuk Penurunan AKI /AKB.
Friska menyebutkan bahwa untuk tahun 2023 Dinas Kesehatan memberikan ruang yang lebih besar untuk program penguatan KBPP. Hal ini perlu dilakukan mengingat target cakupan KBPP Labuhanbatu yang juga masih rendah, berada di angka 32% sementara target nasional tahun 2024 adalah 70%. Melalui pertemuan Tim Pelaksana KIBBLA ke depan, maka upaya penurunan AKI AKB dan peningkatan cakupan KBPP dapat dikawal oleh semua pihak.
Narasumber lain, dr. Sugiono, Sp.OG yang merupakan ketua Tim Pelatih KBPP Labuhanbatu menyampaikan, pelatihan KBPP merupakan instrument penting untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan Ibu melahirkan. “Kita sudah melatih lebih kurang 30 orang tenaga bidan dari Puskesmas sejak tahun 2018”, katanya.
Harapannya Dinas kesehatan dapat mendorong kegiatan-kegiatan di Puskesmas dan fasilitas yang telah dilatih untuk sharing knowledge dan keahlian di fasilitas masing-masing. Agar ilmu yang didapat oleh tenaga kesehatan terlatih itu bisa terbagi ke semua tim terutama di fasilitas mereka sendiri. Berbagi bisa dilakukan melalui Drill maupun On the Job Training.
Ketua IDI Cabang Labuhanbatu dr.H.Edison Stephen, MM, diskusi seperti ini yang sangat kita harapkan bisa dilakukan secara rutin dan terstruktur, agar persoalan ini bisa dipecahkan bersama. Karena persoalan ini tidak hanya menjadi tanggungjwab orang-orang di bidang Kesehatan.
“Persoalan ini tidak hanya menjadi tanggungjwab orang-orang di bidang Kesehatan. Kita harus melibatkan pihak lain yang juga ikut bertanggungjawab menurunkan AKI AKB ini”, kata dr. Stephen.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Labuhanbatu, Hj. Ernawati Kamal, SKM.MKM. Dia juga mendorong fasilitas kesehatan terutama milik pemerintah juga senantiasa memperbaki pelayanan agar dapat bersaing dengan fasilitas swasta.
Kegiatan ini dihadiri Tim Dinas Kesehatan, Dinas P2KB, Kepala Puskesmas Rantauprapat, Gunung Selamat, Perlayuan, Linggatiga dan Sigambal, perwakilan dari RSUD Rantauprapat, RSU Elpi Al Azis, kemudian Klinik Hj. Nani, IDI dan IBI Labuhanbatu serta tim Pelatih KBPP Labuhanbatu. (POL/LB1)







