New Delhi, POL | Pihak berwenang India mendakwa seorang Uskup Katolik atas pemerkosaan biarawati. Kasus itu mendorong penyelesaian pelecehan dan pemerkosaan biarawati di gereja di desa-desa India.
Pada Rabu (10/4), kepala polisi distrik sebelah utara negara bagian Kerala, Hari Sankar mengatakan Uskup Franco Mulakkal didakwa atas pemerkosaan, intimidasi, dan aborsi ilegal. Nama Biarawati yang mengajukan tuntutan tidak disebarkan ke publik.
Biarawati itu mengatakan ia melapor ke polisi pada tahun lalu setelah berulang kali mengajukan keluhan ke otoritas gereja. Akhirnya sekelompok biarawati menggelar unjuk rasa meminta penahanan Mulakkal.
Saat itu, Mulakkal ditangkap tapi dibebaskan beberapa pekan kemudian. Mulakkal patron resmi dari komunitas biarawati di Missionaries of Jesus. Ia memiliki pengaruh dalam menetapkan anggaran dan pembagian pekerjaan.
Para biarawati mengatakan pemerkosaan terjadi antara 2014 sampai 2016. Mulakkal membantah tuduhan tersebut, menyebutnya ‘tidak mendasar dan direka-reka’. Ia mengatakan biarawati yang menuduhnya mencoba untuk menekannya agar mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Pada Februari, untuk pertama kalinya Paus Franciskus mengakui pelecehan seksual yang dilakukan pendeta dan uskup terhadap biarawati. Paus berjanji akan segera menyelesaikan masalah tersebut.
“Apakah kami harus melakukan sesuatu lebih banyak lagi? Ya, apakah ada niatnya? Ya, tapi langkah ini sudah mulai kami lakukan,” katanya.
Kasus Mulakkal memecah masyarakat Katolik India. Banyak orang yang membela uskup tersebut.
Pada Maret, pendiri majalah perempuan Vatikan bersama dengan seluruh dewan redaksinya mengundurkan diri. Mereka mengatakan kampanye Vatikan dalam mendiskreditkan mereka terus meningkat sejak mereka melaporkan tentang pemerkosaan yang dilakukan pendeta dan uskup terhadap biarawati.(BS)