Binjai, POL | Pasca diumumkannya 2 orang Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai Suspect Corona atau terjangkit virus COVID-19 di Kota Depok, oleh Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu, harga masker dan cairan antiseptik melonjak bahkan langka di Binjai, Kamis (nya beberapa komoditi pasar di setiap daerah berupa masker dan cairan antiseptik, Kamis (5/3/2020).
Mwngantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kota Binjai, langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa lokasi toko yang menyediakan atau menjual perlengkapan medis seperti apotik dan Franchise (toko waralaba-red), Kamis (5/3/2020).
Walikota Binjai, H.M Idaham SH,MSi, bahkan langsung Camat Binjai Timur, Hardiansyah Putra Pohan S.STP, untuk menggelar Sidak ke beberapa toko di wilayah yang dipimpinnya, guna mengecek secara langsung harga maupun ketersediaan masker serta cairan antiseptik.
Sidak dilakukan langsung oleh Hardiansyah Putra Pohan S.STP bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Porkompimca) yaitu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Binjai Timur, AKP Sahala Harahap, Danramil 17 Binjai Timur yang diwakili Pelda TNI Dwi Hamdi, Kepala Puskesmas Kelurahan Tanah Tinggi, Dr. Farida dan beberapa personil Polsek.
Dari hasil Sidak di beberapa lokasi baik apotik dan Franchise tersebut, mereka menemukan adanya kenaikan harga masker dari semula seharga Rp20.000 hingga Rp30.000 menjadi Rp 200.000 hingga Rp 300.000 atau dapat dikatakan naik lebih 100% dari harga biasanya.
Tidak hanya mengalami kenaikan harga, kedua jenis komoditi itu juga kini sangat sulit ditemukan alias langka. Dari hasil wawancara Forkompimca yang menggelar Sidak, sebelum ada pengumuman WNI dengan Suspect Corona, pasokan masker dan cairan antiseptik masih stabil, namum, setelah pengumuman oleh Presiden Jokowi, baik masker maupun cairan antiseptik, nyaris tidak ada lagi dipasok oleh distributor barang tersebut.
Saat diwawancarai langsung via telepon selulernya, Camat Binjai Timur, Hardiansyah Putra Pohan, S.STP, mengatakan, Sidak tersebut dilakukan atas perintah Walikota Binjai dan hal tersebut dilakukan guna memastikan kondisi pasar dari dua komoditi yang kini menjadi incaran masyarakat khususnya di Kota Binjai.
“Sidak tadi atas perintah pak Walikota Binjai, hal ini dilakukan agar kita bisa melihat langsung perkembangan pasar terkait ketersediaan masker dan cairan antiseptik di wilayah Kota Binjai, dan hasilnya memang kita menemuka adanya kelangkaan serta kenaikan harga dari masker dan cairan antiseptik tersebut,” kata Hardiansyah.
Saat ditanya, apakah ada dugaan penimbunan masker ataupun cairan antiseptik oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, Hardiansyah Putra Pohan S.STP, berujar, setiap kemungkinan pasti ada, mengingat kondisi pasar saat ini memang mengalami kekosongan khususnya dua barang yang kini menjadi incaran masyarakat itu.
“Bisa saja, karena sebelumnya kan pasokan masker dan cairan antiseptik masih stabil, tapi kenapa sekarang menjadi langka, tapi untuk, siapa yang melakukan penimbunan, kita serahkan kepada pihak kepolisian untuk menanganinya,” ujarnya. (POL/Jn)







