Pendaftaran Tahap 1 SPMB SMA, SMK, dan SLB Jabar 2025 Dibuka 10 Juni

Bandung, POL | Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA, SMK, dan SLB Jawa Barat (Jabar) tahun 2025 resmi dimulai. Pendaftaran tahap 1 (satu) 10 Juni sampai 16 Juni, sedangkan tahap dua dimulai 24 Juni sampai 1 Juli 2025.

Hal tersebut disampaikan Wakil Koordinator Panitia SPMB SMA, SMK, dan SLB Jabar tahun 2025, Dian Peniasiani pada sosialisasi yang dilaksanakan di Aula Ki Hajar Dewantara Kantor Disdik Jabar, Kota Bandung, Kamis (15/5/2025). Sosialisasi ini pun bisa disaksikan secara langsung di kanal Youtube Disdik Jabar.

Menurut Dian, penerimaan Jalur dan kuota SPMB SMA tahap 1 adalah domisili (35%), afirmasi (30%), dan mutasi (5%). Adapun jalur dan kuota SPMB SMA tahap 2 adalah jalur prestasi yang terbagi dari prestasi akademik (30%) dan prestasi non-akademik (ditetapkan satuan pendidikan).

Sedangkan jalur dan kuota SPMB SMK tahap 1 meliputi domisili (35%), afirmasi (30%) dan mutasi (5%). Sedangkan jalur dan kuota SPMB tahap 2 adalah jalur prestasi yang terbagi dari prestasi akademik (50%) dan prestasi non-akademik (5%).

Adapun bagi calon peserta didik yang akan mendaftar pada SLB tak ada pembagian jalur, tetapi melakukan pertimbangan kesesuaian jenis kebutuhan khusus calon murid (berdasarkan hasil diagnosa tim ahli/psikolog/medis/resource centre) dengan SLB yang dituju dengan tanggal pendaftaran yang sama.

Dian mengatakan, sosialisasi yang dilakukan saat ini adalah mengundang 38 komponen yang terdiri dari pejabat terkait, panitia, stakeholder pendidikan, dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) tingkat Cabang Dinas Pendidikan Wilayah (Cadisdik) I sampai XIII.
Sosialisasi tersebut dirangkaikan dengan penandatanganan Pakta Integritas yang ditandatangani oleh Perwakilan Pejabat Struktural Disdik Jabar, Perwakilan Kepala Cadisdik, Perwakilan Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) Jabar, Perwakilan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Jabar, Perwakilan Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS), Perwakilan Operator Cadisdik, dan panitia SPMB bagian dari PPID tingkat Cadisdik.
Sedangkan Sekretaris Panitia SPMB SMA, SMK, dan SLB Jabar tahun 2025, Ai Nurhasan menjelaskan, masyarakat sudah bisa mengakses informasi seputar SPMB.

“Hari ini Disdik Jabar, Cadisdik di berbagai wilayah hingga satuan pendidikan sudah bisa menyosialisasikan informasi SPMB, juga bisa mengakses web dan media sosial Disdik Jabar dan Sapawarga. Seluruh informasi penting sudah tersedia,” ungkapnya.

Ia berharap, SPMB tahun ini dapat berjalan optimal untuk meningkatkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat Jabar. “Kita telah berupaya menghasilkan Keputusan Gubernur (Kepgub) untuk Petunjuk Teknis SPMB yang bisa diterima semua masyarakat dalam koridor aturan yang ada,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam hal Program Pendidikan Karakter Panca Waluya yang sedang berlangsung saat ini di Jabar diapresiasi oleh berbagai kementerian. Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Deden Saepul Hidayat usai menghadiri Rapat Koordinasi Program Pendidikan Karakter di Jabar bertempat di Jakarta, Jumat lalu.

“Kita diundang sebagai narasumber yang dihadiri oleh berbagai kementerian. Kita bahas dari semua sisi, dari regulasi hingga pelaksanaan dan alhamdulillah mendapat respons positif. Bahkan, ada wacana ini akan dijadikan best practice di tingkat nasional atau bagi daerah lain,” ungkapnya.

Rapat koordinasi yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanaan Republik Indonesia tersebut, dihadiri oleh berbagai kementerian lainnya. Antara lain, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia.
Plt. Kadisdik menegaskan, pendapat tersebut membuktikan bahwa pendidikan karakter yang dilaksanakan bukanlah wajib militer, tapi pendidikan yang berbasis pendidikan karakter dan bela negara yang sudah diatur dalam berbagai regulasi yang ada.

Seperti, Peraturan Daerah Provinsi Jabar Nomor 5 Tahun 2017 tentang Penyelalenggaraan Pendidikan dan Perjanjian Kerja Sama antar- Pemprov Jabar dan TNI Angkatan Darat serta Komitmen Bersama antara Pemprov Jabar dan Forkopimda Tingkat Provinsi dan kabupaten/kota.

“Secara regulasi, baik tingkat pusat dan daerah pun sudah cocok, baik regulasi bela negara dan pendidikan karakter, menurut para narasumber dari berbagai kementerian pun cocok,” tuturnya.

Pemprov Jabar, lanjutnya, juga akan fokus pada monitoring dan evaluasi setelah program pendidikan karakter selesai dilakukan oleh para siswa. “Kita akan berkoordinasi dan menyiapkan sistem dengan Diskominfo untuk melakukan pengawasan berkesinambungan, selain juga menguatkan pengawasan di sekolah, masyarakat, dan keluarga,” katanya.

Rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh Plh. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Jabar, Ai Nurhasan dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jabar, Wahyu Mijaya.

Di lain tempat, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi saat meninjau pelaksanaan Pendidikan Karakter Panca Waluya di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi Cikole Lembang, Kab. Bandung Barat, mengatakan, tak ada hak anak yang dilanggar dalam pendidikan karakter yang dilakukan.

“Sering banyak orang yang salah sangka. Meski ada unsur pendidikan oleh militer, tapi tetap menggunakan bahasa anak dan memenuhi hak-hak anak. Hak untuk tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan, didengar suaranya, bahkan ada cek kesehatan, dan psikologi,” terangnya.

Kak Seto, sapaan akrabnya, mengapresiasi program yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi ini. Sebab, menurutnya, Pemprov Jabar sangat terbuka. “Pak Gubernur sangat terbuka, saya ajukan untuk melihat kondisi anak-anak, beliau mempersilakan, saya mengapresiasi sekali,” ungkapnya.

Pihaknya, lanjut Kak Seto, akan terus memantau sampai akhir masa pendidikan. Dalam waktu dekat, Kak Seto berencana kembali datang ke Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi Cikole Lembang untuk menjadi narasumber dan mengajar langsung para siswa.

Ia juga memotivasi para siswa agar tetap semangat. “Tetap semangat, jaga kesehatan, fisik, mental, dan sosial. Artinya, jangan saling bertikai, mem-bully, dan sebagainya. Jaga kekompakan karena kita mengarah pada NKRI,” tegasnya. (Har)

Berikan Komentar:
Exit mobile version