Garut, POL | Kepolisian Resor Garut mengamankan seorang perempuan asal Garut yang diduga ada dalam video adegan mesum ‘gangbang’ dan viral di media sosial. Ia diamankan di rumahnya dan saat ini tengah diperiksa oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Satuan Reserse dan Kriminal Polres Garut.
“Ya sudah ada (perempuan yang diamankan),” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng, Rabu (13/8).
Selain seorang perempuan yang ada dalam video mesum, lanjut Maradona, polisi juga mengamankan seorang lelaki yang juga diduga sebagai pemeran. Meski demikian, ia menyebut bahwa belum menetapkan status tersangka kepada keduanya.
Hingga saat ini pihaknya masih meminta keterangan kepada dua orang yang sudah diamankan tersebut. “Setelah kita amankan semalam setelah video tersebut viral,” ucapnya.
Maradona sendiri hingga saat ini masih enggan menjelaskan secara detail kelanjutan kasus tersebut karena masih dalam proses pemeriksaan. Ia menyebut baru bisa menjelaskan lebih dalam saat gelar perkara selesai dilakukan
“Belum bisa bahas banyak, nanti setelah gelar perkara bisa hubungi lagi supaya lebih jelas, supaya faktanya berdasarkan hasil pemeriksaan dan biar detail juga. Setelah melakukan gelar perkara juga kita akan menentukan status kedua orang yang diamankan tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Garut dihebohkan beredarnya video mesum yang dilakukan antara satu perempuan bersama tiga laki-laki diduga dilakukan warga Garut menyebar di kalangan masyarakat Kabupaten Garut melalui pesan aplikasi whatsapp. Setidaknya terdapat dua video yang diunggah di media sosial.
Dua video tersebut berdurasi 1,07 dan 1,30 menit. Di video pertama, seorang laki-laki direkam adegan mesumnya dengan seorang perempuan. Sedangkan di video kedua, tiga orang laki-laki dan salah satunya merekam adegan mesum dengan perempuan yang sama dengan video pertama. Aksi mesum diduga dilakukan di dua ruangan berbeda.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng membenarkan beredarnya video mesum yang diduga dilakukan di Kabupaten Garut itu. “Sedang proses penyelidikan,” ujarnya.(Mer)
