• Redaksi
  • Hubungi Kami
Senin, 27 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Nasional

Penganut NU Khittah Nahdliyyah Imbau Ma’ruf Amin Mundur dari Rais Aam

Editor: admin
Senin, 13 Agustus 2018
Kanal: Nasional

Editor:admin

Senin, 13 Agustus 2018
Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Surabaya, (perjuanganonline) – Rais Aam PBNU, KH Ma’ruf Amin ditunjuk cawapres pendamping Jokowi, mendapat atensi dari Pengurus Besar Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyyah (PB PPKN). Organisasi pemerhati NU ini mengimbau Kiai Ma’ruf segera menyerahkan jabatannya.

Ketua Dewan Penasehat PB PPKN, H Choirul Anam mengatakan Kiai Ma’ruf Amin merupakan tokoh ulama yang paling paham dan mengerti bagaimana AD/ART NU. Untuk itu, dirinya mengimbau agar Kiai Ma’ruf segera menyerahkan jabatan Rais Aam kepada Wakil Rais Aam, juga bisa memanggil musyawarah ulama NU untuk mengisi jabatan Rais Aam sesuai aturan yang ada.

“Kami berharap pengganti Rais Aam adalah kiai yang memiliki daya juang dan bisa menyelamatkan NU serta bisa menjadi penyambung suara langit,” kata Cak Anam di Surabaya, Minggu (12/8/2018).

Menurut Cak Anam, langkah ini perlu demi menjaga ketenangan dan keutuhan nahdliyin, serta terjaganya orisinalitas wasiat para ulama sepuh yang telah berjuang keras membawa NU kembali ke khittah 1926.

Tak hanya itu, Cak Anam mengatakan dari sisi tata-nilai dan qonun asasi, Rais Aam adalah jabatan tertinggi di lingkungan NU. Yang sekaligus amanah yang harus ditunaikan dalam masa khidmat tertentu.

Namun faktanya, Kiai Ma’ruf telah melibatkan diri dalam jabatan politik praktis yang membelah pandangan nahdliyin menjadi dua. Misalnya kelompok pertama menganggapnya sebagai berkah dan nikmat yang patut disyukuri, namun di sisi lain ada pula yang menerima sebagai musibah yang mengancam terpecahnya ukhwah nahdliyah.

Saran Cak Anam, sebaiknya Kiai Ma’ruf tidak perlu mengajak atau menganjurkan warga NU dalam menentukan pilihan politiknya kepada beberapa partai politik. Karena hal ini akan menimbulkan kesan yang kurang baik.

“Ajakan Kiai Ma’ruf itu akan menimbulkan goncangan dan kesan kurang baik. Bahkan, bisa jadi, Kiai Ma’ruf akan distigma tidak amanah dalam membawa misi pendahulunya, terutama para muassis NU,” tegas mantan ketua PW GP Ansor Jatim ini. (dtc)

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Tags: pilpres 2019
Berita sebelumnya

Viral Peserta Surabaya Marathon dan Biker Adu Bogem

Berita selanjutnya

Jajaki Kerja Sama, Wali Kota T Balai Kunjungi PT Jasa Mulia Pratama

TERBARU

Endang Syah Afandin Terima Anugerah Tun Fatimah pada Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam

Minggu, 26 Oktober 2025

Penuh Hangat dan Suka Cita, Rico Waas Hadiri Lepas Sambut Dandenpom I/5 Medan

Sabtu, 25 Oktober 2025

Wakil Bupati Labuhanbatu Hadiri Pelaksanaan Lomba PAAR Oleh Tim PKK Provinsi Sumut di Pangkatan

Jumat, 24 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd