Wonogiri, POL | Bupati Wonogiri Joko Sutopo tak sepakat pelaksanaan Pilkada serentak bakal digelar Desember mendatang. Bahkan dia mengancam tidak akan mencalonkan dirinya kembali sebagai bupati apabila rencana pusat itu benar-benar terealisasi. Penyebabnya, saat ini sedang terjadi wabah Corona yang mengundnag banyak keprihatinan.
“Saya akan berkirim surat ke DPP. Saya tidak akan mencalonkan diri sebagai bupati lagi. Masak ditengah momen seperti ini malah disisipi pemberitaan-pemberitaan yang menciderai hati rakyat. Kan semua pihak seharusnya fokus pada penanganan dan recovery Covid-19, setelah kelar barulah bicara Pilkada,” ungkap Bupati Joko Sutopo, Rabu (22/4/2020).
Dijelaskan, di tengah pandemi Covid-19 sangat tak elok ketika elit politik pusat melontarkan rencana Pilkada pada Desember mendatang. Sedangkan, saat ini seluruh elemen tengah fokus-fokusnya terhadap penanganan Covid-19. Dimana pandemi global ini belum diketahui kapan waktunya mereda.
“Secara pribadi saya nggak nyaman. Ini bentuk keprihatinan saja. Pikiran saya begini bukan pencitraan, tapi saya mengajak semua pihak lebih membangun sensitif bahwa ada persoalan yang harus kita selesaikan secepatnya. Ini saya rasa ngga penting, soalnya ketika nekat digelar Pilkada nantinya tingkat partisipasinya akan rendah, soalnya masih ada traumatik masyarakat di dalamnya,” kata dia.
ak hanya itu saja, orang nomor satu di Wonogiri menyatakan, kondisi fiskal di pemerintah pusat sedang tidak stabil, terlebih lagi di tingkat daerah. Karena semua anggaran telah tercurah di satu titik, yakni untuk penanganan dan recovery Covid-19.
“Kalau biaya Pilkada Rp 42 Miliar duit darimana? Maka saya sepakat kalau Pilkada tahun ini ditunda dan dijadwalkan di 2021 mendatang. Atau jika tidak ya dikembalikan ke sistem keterwakilan saja, di DPR yang menentukan,” terangnya.(POL/TMN)
