Trans Metro Deli Moda Transportasi Masa Depan, Djumongkas Hutagaol: Kemacetan Kota Medan Sudah Terjawab

Medan, POL | Pameo “Ini Medan Bung” yang dikonotasikan terhadap kemacetan lalu lintas di kota Medan kini telah terjawab,dengan diresmikan nya Trans Metro Deli oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Minggu (8/11/2020).

“Memang cukup lama solusi tentang kemacetan lalu lintas di kota Medan tidak teratasi. Barulah setelah Kementerian Perhububungan menyediakan dan mensubsidi sehingga kota Medan turut memiliki moda transportasi masa depan dengan program buy the servis”, ujar Djumongkas Hutagaol (Direktur Utama PT Medan Bus) selaku Operator Trans Metro Deli baru-baru ini.

Djumongkas yang cukup dikenal sejak lama pengelola angkutan di Medan yang bertahan “hidup” hingga sekarang ini mengatakan pihaknya hanya sebagai Operator, namun seluruh fasilitas dan teknis operasioanlnya disediakan dan diatur oleh Kemenhub .

Djumongkas Hutagaol yang didampingi Menejer Pahala Sitorus mengatakan nama moda transportasi yang baru ini disesuaikan dengan kearifan lokal yakni Trans Metro Deli .

Hingga saat ini baru 5 kota di Indonesia yang memiliki bus seperti ini yakni Semarang, Solo, Denpasar, Palembang dan Medan.

Lebih lanjut Pahala menjelaskan, Trans Metro Deli dengan sebutan “Teman Bus” kini sudah memiliki 72 unit bus besar dan sedang yang melayani 5 koridor (trayek). Ke lima koridor tersebut antara lain koridor 1 (Terminal Pinang Baris -Lapangan Merdeka), koridor 2 (Terminal Amplas-Lapangan Merdeka), koridor 3 (Belawan -Lapangan Merdeka), koridor 4 (Tuntungan -Lapangan Merdeka) dan koridor 5 (Tembung -Lapangan Merdeka).

Bus ini terdiri dari dua jenis ukuran besar dengan kapasitas 60 penumpang dengan 30 tempat duduk, dan ukuran sedang 40 penumpang dengan 20 tempat duduk. Seluruh bus merk Mercedez buatan Jerman ini dilengkapi CCTV dan sensor alarm yang sewaktu waktu ada aksi copet dan kejahatan lain nya langsung terekam dan pintu pun hanya pengemudi yang dapat membuka dengan sistem hidrolik. Jadi penumpang benar merasa aman. Kenyamanan semakin bertambah karena seluruh bus dilengkapi dengan AC.

Pilot Darat

Menejer Trans Metro Deli Pahala Sitorus ,mantan Ketua DPRD Tebing Tinggi ini menambahkan, setiap bus di 5 koridor ini berangkat dalam waktu 9 menit sehingga tidak membosankan . Penumpang tidak boleh naik di sembarang tempat seperti angkutan transportasi konvensional, melainkan naik turun harus pada setiap halte yang telah tersedia di sepanjang koridor yang dijalani. Disetiap koridor/trayek Penumpang tidak lagi membayar ongkos dengan uang tunai melainkan dengan sistem e-money seperti e-toll. Misalnya ada satu keluarga 5 penumpang,mereka cukup menggunakan 1 kartu.

Saat ditanya berapa besaran ongkos untuk 1 koridor, menurut Pahala itu relatif murah dan nantinya ditentukan pihak Kemenhub. “Karena hingga saat ini masih tetap gratis sejak diresmikan bulan November tahun lalu hingga waktu yang ditentukan pihak Kemenhub”,ujar Pahala Sitorus.

Pj Ketua Partai Golkar Tapteng ini menambahkan, pengemudi dilarang mengendarai melebihi 40 Km per jam. Jika ditemukan pengemudi seperti itu langsung dipecat pihak Kemenhbu karena langsung terekam lewat CCTV .

Pengemudinya terlihat gagah, karena pakai seragam uniform. Lengkap pakai topi, pakai pangkat dan namanya jelas tercantum .

Atas kehadiran bus yang diatur by system ini mengajak pola hidup manusia teratur dan disiplin. Setiap berhenti dan hendak berangkat di setiap halte secara otomatis diberitahukan lewat pemberitahuan yang ter sistem. Mulai naik dengan menggunakan kartu e-money ,duduk harus menjaga jarak dan menggunakan hand-sanitizer . Baik supir dan penumpang harus mematuhi protokol kesehatan (Prokes).

Surya Bakti dan Tamba Hutagaol, masing masing pengemudi koridor Terminal Amplas -Lapangan Merdeka kepada media ini, Senin (22/03/2021) mengakui pola hidup bersih, tertib dan disiplin dengan sendirinya terlaksana jika menaiki bus Trans Metro Deli. “Setiap bus dikendarai oleh 2 orang pengemudi dan diatur 2 shift . Setiap rotasi bus harus kami bersihkan. Kadang di rumah, suami jarang menyapu tetapi sebagai driver di bus ini merupakan kewajiban”, ujar Tamba senyum.

Robert Tampubolon dan Nurhalizah, penumpang yang naik dari Terminal Amplas-Lapangan Merdeka mengutarakan rasa bangga menaiki bus dengan servis yang belum pernah ditemukan nya. “Baru kali ini saya naik bus seperti ini. Enak dan nyaman.Serba tertib semuanya, tidak seperti angkutan lain nya supir nya ugal ugal an dan dilarang keras merokok “, ujar Robert.

Sedangkan Nurhalizah, penumpang yang turun di halte depan McDonald Jalan SM Raja berterus terang mengatakan selaku warga kota Medan bangga menaiki bus yang serba luks ini. “Kita bangga memiliki angkutan seperti Trans Metro Deli ini”,ucap Nurhalizah. (POL/BIN)

Berikan Komentar:
Exit mobile version