September Mendatang, HATTI Gelar Seminar Nasional Rekayasa Geoteknik

Medan, POL| Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI) Komda Sumut 2019 akan menggelar Seminar Nasional dengan tema “Penerapan Rekayasa Geoteknik Pembangunan Infrastruktur Nasional, Tantangan, Solusi dan Inovasi”, pada bulan September 2019 mendatang.

Hal itu ditegaskan Ketua Seminar Nasional HATTI Ir Berlin Tampubolon MT didampingi Sekretaris Irwan S Sembiring ST MT, Bendahara Ernesto M Silitonga SE DEA, Anggota Seksi M Husin Gultom ST MT, Ketua HATTI Komda Sumut Ir Simon Dertha Tarigan MT, Sekretaris Ir Samsuardi Batubara MT dan Penasehat Prof Dr Ing Ir Johannes Tarigan kepada sejumlah wartawan, Jumat (14/6/2019) di Jalan Pattimura Medan.

Kegiatan akan digelar pada Kamis-Jumat, 19-20 September di JW Marriot Medan. Topik yang diangkat diantaranya permasalahan rekayasa geoteknik dalam pembangunan jalan tol di Sumatera dan Sumatera Utara, metode perbaikan tanah lunak, pembangunan dermaga, teknik penimbunan dan penggalian di atas tanah lunak, penanggulangan tanah lunak pada jalan, teknik dewatering, stabilitas lereng dan kelongsoran, perbaikan dan perkuatan tanah.

Untuk itu, kegiatan itu akan menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri antara lain Dosen ITB Prof Masyhur Irsyam MSE PhD, Dosen University of Tokyo Prof Ikuo Towhata, Dosen Universiti Sains Malaysia Prof Dr Fauziah Ahmad, Dosen USU Prof Dr Ir Roesyanto MSCE dan Dosen Universiti Teknologi Petronas Malaysia Dr Ir Indra Sati Hamonangan Harahap.

Seminar digelar untuk memperkaya pengetahuan para ahli geoteknik yang inovatif dan berdaya saing tinggi, serta ajang komunikasi dan tukar menukar informasi bagi profesional yang bergerak dalam bidang konstruksi, khususnya pengembangan bidang geoteknik tanah dalam pembangunan di Indonesia.

Ditambahkannya, seminar tersebut menargetkan sekitar 450 peserta yang terdiri dari mahasiswa, akademisi dan kalangan profesional. “Untuk kalangan mahasiswa biaya pendaftarannya Rp280 ribu, profesional Rp700 ribu, dosen/S2 Rp700 ribu, anggota HATTI Rp675 ribu,” jelasnya.

Sementara itu, Simon Dertha Tringan menjelaskan, untuk membuktikan geoteknik, ahli harus mampu menguasai beberapa bidang seperti Uji Lapangan, Uji Laboratorium, Klasifikasi Tanah, Analisa Pondasi, Analisa Dinding Penahan Tanah, Analisa Stabilitas Lereng, Pemadatan Tanah, Seepage and Konsolidasi dan hal itu dibuktikan dengan sertifikat uji kompetensi. (POL/lin)

Berikan Komentar:
Exit mobile version