Medan, POL | Sekda Provinsi Sumatera Utara, Hj Sabrina atas nama Gubsu Edy Rahmayadi, menyambut kepulangan jamaah haji Sumut kelompok terbang 22, sebanyak 339 orang, terdiri dari Kabupaten Tapanuli Selatan 204 orang. Kota Medan 123 orang, Delierdang dan padangsidempuan masing-masing 2 orang dan Labuhanbatu satu orang, Minggu (15/9/2019).
Keloter 22 ini merupakan keloter terakhir jamaah haji Sumut yang kembali ke provinsi ini. Jumlah yang kembali sebanyak 8.502 orang, meninggal di tanah suci 14 orang. Sedangkan yang belum kembali 5 orang, karena sakit masih dirawat di sejumlah rumasakit di Arab Saudi. Calon jamaah yang diberangkatkan sebanyk 5.524 orang
Gubsu, melalui Hj Sabrina berharap, seluruh jamaah haji Sumut yang telah kembali ke kampung halamannya, bisa menjadi teladan bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya. Gubsu juga yakin seluruh haji asal Sumut yang baru menunaikan ibadah haji tersebut, menjadi haji dan hajjah yang mamrur dan mabruroh
Gubsu juga berterimakasih kepada seluruh penyelenggara haji Sumut yang telah bekerja keras untuk mensukseskan pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji Sumut. Bagi yang meninggal dunia, gubsu turut mendoakan, agar mereka mendapat keampunan dan dihapuskan semua dosa-dosanya.
Meskipun gubsu menyampaikan rasa terimakasih kepada penyelenggara haji Sumut yang telah menyelesaikan pekerjaaannya dengan baik, tapi menurut pengamatan sejumlah warawan yang meliput kegiatan ini sejak dari pemberangkatan hingga pemulangan, Panitia haji terkesan tertutup. Kakanwil Kemenag Sumut, Iwan Zulhami terkesan tertutup dengan wartawan.
Sehingga sulit untuk melaukan konfirmasi terkait hal-hal yang ditemukan di asrama haji. Iwan Zulhami sangat jarang menghadiri kedatangan para jamaah, kecuali ketika jamaah haji asal Kota Binjai. Yang bersangkutan hadir bahkan memberi sambutan ketika pemberangkatan. Demikian pula ketika pemulangan. Issu yang berkembang, Iwan ingin menjadi orang bomor satu di Kota Rambutan, menggantikan walikota sekarang, dalam Pilkada kota Binjai
Selain informasi yang diperoleh sejumlah wartawan, Kakanwil kemenag ini juga terkesan melakukan pemborosang keuangan negara, karena akan melakukan evaluasi kerja penyelenggaaran haji di Kota Sibolga.
Padahal hal semacam ini belum pernah dilakukan oleh para pendahulunya. Selain pemborsan menurut kalangan wartawan, mungkin evaluasi ini tidak ingin melibatkan langsung wartawan. (POL/ZA)
