Medan, POL | Perjuangan membangun bangsa Indonesia dan membangun keluarga adalah satu nafas kehidupan. Membangun keluarga berarti juga membangun bangsa.
Demikian kata Direktur Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Eka Sulistia Ediningsih di sela-sela persiapan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (11/06/2022).
“Peringatan hari keluarga menurut Eka, merupakan upaya mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia, betapa pentingnya suatu keluarga,” kata Eka.
Ia menyampaikan, keluarga mempunyai peranan dalam upaya memantapkan ketahanan nasional dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dari keluargalah kekuatan dalam pembangunan suatu bangsa akan muncul.
Maka, lahirlah Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap 29 Juni. Ada nilai sejarah di balik pemilihan tanggal dan bulan tersebut. “Tanggal 29 Juni merupakan kristalisasi semangat pejuang Keluarga Berencana untuk memperkuat dan memperluas program KB,” jelas Eka.
Secara resmi, pemerintah menjadikan program Keluarga Berencana menjadi program nasional, dilakukan bersamaan dengan berdirinya Badan Koordinasi dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 29 Juni 1970.
Prevalensi Stunting
Eka mengatakan kualitas keluarga merupakan kunci masa depan bangsa. Karena itu, upaya mewujudkan keluarga sejahtera harus dimulai sejak perencanaan keluarga yang akan menjadi mata rantai kehidupan generasi berikutnya.
Tantangan besar yang dihadapi keluarga-keluarga saat ini adalah prevalensi stunting. Karena satu dari empat balita di Indonesia mengalami stunting yakni kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi, infeksi berulang, dan stimulasi lingkungan yang kurang mendukung.
Kondisi ini berefek jangka panjang hingga lanjut usia. Stunting berdampak sangat buruk bagi masa depan anak-anak Indonesia. “Perencanaan keluarga adalah poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah. Perencanaan keluarga menjadi titik upaya pencegahan stunting,” kata Eka.
Karena itu Eka mengatakan puncak Harganas ke 29 di Kota Medan yang digelar pada 29 Juni 2022 mendatang, ditargetkan untuk menurunkan prevalensi stunting secara nasional yang pada 2024 mendatang targetnya sebesar 14%. (KIS)
Kota Medan sendiri menyatakan siap menjadi tuan rumah puncak penyelenggaraan Harganas ke 29. Hal ini dikemukakan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Bobby Nasution pun berharap dipilihnya Kota Medan sebagai tempat peringatan Harganas ke 29 dapat menurunkan prevalensi stunting secara nasional sesuai yang ditargetkan.
Bobby Nasution menjelaskan puncak rangkaian acara Harganas yang akan dihadiri Presiden RI Jokowi diselenggarakan di Lapangan Merdeka. Rangkaian Harganas ke 29 juga akan diisi bedah rumah dan pemberian makanan tambahan untuk bayi stunting dan keluarga berisiko stunting, serta Bapak Asuh bagi anak-anak stunting. Kegiatan bedah rumah rencananya akan dilaksanakan di Kecamatan Medan Belawan. (POL/rel/isvan)
