Jumlah Guru Besar USU Melonjak Dua Kali Lipat dalam Lima Tahun

Medan, POL | Universitas Sumatera Utara (USU) menorehkan capaian penting dalam sejarah akademiknya. Jumlah guru besar aktif kini mencapai 208 orang, setelah enam dosen resmi dikukuhkan dalam Sidang Terbuka Senat Akademik di Gelanggang Mahasiswa, Senin (8/9/2025).

Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., menyebut peningkatan jumlah guru besar sebagai bukti kesungguhan kampus dalam memperkuat kapasitas akademik.

“Dalam lima tahun terakhir, jumlah guru besar kita meningkat signifikan, dari 103 orang pada 2021 menjadi 208 orang pada 2025. Pencapaian ini menegaskan komitmen USU memperkuat Tridarma, khususnya pada bidang riset dan inovasi,” ujarnya.

Adapun enam dosen yang dikukuhkan adalah:

  1. Prof. Ir. Aulia Ishak, S.T., M.T., Ph.D. (Fakultas Teknik)
  2. Prof. Riswanti Sigalingging, S.TP., M.Si., Ph.D. (Fakultas Pertanian)
  3. Prof. Dr. Sutarman, M.Sc. (Fakultas Matematika dan IPA)
  4. Prof. Dr. Mariani Br. Sembiring, S.P., M.P. (Fakultas Pertanian)
  5. Prof. Dr. Sumaiyah, S.Si., M.Si., Apt. (Fakultas Farmasi)
  6. Prof. Dr. Ir. Luhut Sihombing, M.P. (Fakultas Pertanian)

Muryanto menegaskan, pengukuhan ini bukan sekadar seremoni akademik, melainkan momentum mempertegas peran guru besar.

“Guru besar bukan hanya simbol pencapaian akademik tertinggi, tetapi penggerak utama yang memastikan USU semakin berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.

Dari total 1.797 dosen di USU, sebanyak 59 persen pernah menjadi ketua penelitian, sementara sisanya belum pernah memimpin riset. Karena itu, peran guru besar disebut krusial untuk mendampingi kolega agar lebih fokus menekuni riset.

“Guru besar sangat diperlukan untuk mendorong lebih banyak dosen menekuni risetnya sebagai leader,” jelas Muryanto.

Bidang riset yang paling diminati dosen dan mahasiswa USU adalah, Environmental Science, disusul farmasi, ilmu sosial, pertanian, dan biologi. Namun, Muryanto mengingatkan agar riset tidak berhenti pada publikasi.
“Riset akan memberi dampak ekonomi jika dilakukan konsisten dan menjawab kebutuhan masyarakat maupun industri,” ujarnya.

Muryanto juga menyoroti kualitas publikasi ilmiah. Lebih dari separuh dosen USU sudah menulis di jurnal terindeks Scopus, tetapi sebagian belum berperan sebagai penulis utama.

“Kita harus bekerja keras mendorong dosen yang belum menjadi penulis utama atau bahkan belum memiliki akun Scopus, agar segera meningkatkan kinerja riset melalui kolaborasi,” tegasnya.

Mengakhiri sambutannya, Rektor menegaskan target strategis USU ke depan. “Guru besar adalah motor penggerak agar USU menjadi pusat inovasi, pembelajaran, dan kontribusi nyata bagi bangsa. Kita akan terus menambah jumlah guru besar dan memperkuat infrastruktur pembelajaran, sehingga USU semakin relevan, unggul, bermanfaat bagi masyarakat, serta setara dengan perguruan tinggi peringkat 500 besar QS WUR dan THE WUR,” pungkasnya. (Gudmen)

Berikan Komentar:
Exit mobile version