• Redaksi
  • Hubungi Kami
Kamis, 23 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Internasional

Stres Tak Bisa Selesaikan PR, Bocah 13 Tahun Akhiri Hidup

Editor: Editor
Senin, 26 Agustus 2019
Kanal: Internasional

Editor:Editor

Senin, 26 Agustus 2019
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Jakarta, POL | Sebagai manusia, kita sering dihadapkan dengan banyak hal yang membuat pikiran menjadi stres berlebihan. Sangat sedih jika melihat banyak orang yang menyakiti diri mereka karena tekanan yang tidak bisa ditangani sendiri.

Seperti yang dialami oleh bocah berusia 13 tahun dari George Town, Malaysia yang mengambil keputusan berat untuk mengakhiri hidupnya setelah dia tak bisa menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Media lokal NST melaporkan bahwa sebelum kejadian tersebut, ibunya menerima telepon dari gurunya dan mengatakan bahwa sang anak tak pernah bisa menyelesaikan PR yang diberikan. Setelah itu, ia mengajari anaknya dan menyuruhnya untuk menyelesaikan PR.

Beberapa saat, sang ibu mengecek kembali dan anaknya mengatakan tetap tak bisa menyelesaikan PR-nya. Bocah tersebut kemudian meminta izin untuk mandi terlebih dahulu sebelum melanjutkan tugasnya.

“Setelah satu setengah jam, anaknya tak kunjung keluar dari kamar mandi tetapi ayahnya masih mendengar suara kucuran air. Ayahnya mengetuk pintu tapi tak ada jawaban, karena khawatir, ia lalu mendobrak pintu kamar mandi,” demikian dikutip situs tersebut.

Betapa terkejutnya sang ayah ketika melihat anaknya gantung diri dengan handuk saat ia berhasil membuka pintu kamar mandi. Ia berusaha menyelamatkan anaknya dengan melakukan CPR sementara tetangganya menelpon polisi dan ambulans tapi anaknya tetap tak bisa terselamatkan.

Bocah ini meninggal sekitar pukul 22.55 waktu setempat. Menurut keterangan dari kepolisian, anak itu memang tidak pernah tertarik belajar dan selalu mendapat nilai akademik rendah. Selain itu, ia juga sering mengatakan pada orangtuanya bahwa pekerjaan rumah yang diberikan terlalu banyak dan membuatnya stres.

Sedihnya, polisi juga menemukan catatan anak tersebut yang ditujukan kepada orangtuanya yang berisi ungkapan terimakasih karena telah merawatnya selama 13 tahun. (POL/DC)

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Tags: Akhiri Hidup
Berita sebelumnya

Kawal Keamanan Danau Toba, Kapoldasu: Kalau Aman Investor Datang

Berita selanjutnya

Naik Rp 9.000, Harga Emas Antam Cetak Rekor di Rp 774.000/Gram

TERBARU

Pemprov Sumut Tata Ulang Struktur OPD, Tingkatkan Efektivitas Pemerintahan

Kamis, 23 Oktober 2025

Irup Hari Santri Nasional Tahun 2025, Bupati Labuhanbatu Bacakan Amanat Menteri Agama

Kamis, 23 Oktober 2025

Bupati Langkat Syah Afandin Jalin Kerjasama Pendidikan dan Lingkungan dengan Tiga Institusi

Kamis, 23 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd