Samosir, POL | Wakil Ketua DPRD Samosir, Nasip Simbolon keluhkan kinerja Kadis Kesehatan dan Direktur RSUD Dr Hadrianus Sinaga Pangururan. Dirinya meminta Bupati Samosir untuk melakukan evaluasi terhadap keduanya.
Pasalnya, Wakil Ketua DPRD Samosir menilai mereka lamban dalam penanganan kejadian-kejadian pada masa pandemi yang dialami masyarakat.
“Ada karyawan salah satu hotel yang tiba-tiba pingsan. Masyarakat sekitar tidak bisa berbuat apa-apa karena kondisi saat ini. Saya hubungi Kadis Kesehatan, Hp-nya tidak aktif, sementara Direktur RSUD melempar tanggung jawab supaya ditangani Puskesmas,” ujar Nasip Simbolon kepada wartawan, Selasa, (26/05/2020).
Menurut dia, bila waktu normal kejadian seperti ini dialami masyarakat, tidak terlalu panik. Sementara saat ini masa pandemi, sehingga dirinya meminta tim gugus yang terdiri dari Kadis Kesehatan dan Direktur RSUD, harus lebih sigap untuk memberi pelayanan dan jangan terlalu lama menjemput warga.
“Jangan sampai terulang kejadian seperti hari Rabu lalu, yang merenggut nyawa seorang ibu lansia, karena keterlambatan petugas datang ke lokasi untuk membawa ke rumah sakit,” tandas Nasip.
“Masyarakat tidak akan mau memberi bantuan, khawatir jika warga yang pingsan diduga terinfeksi virus. Protokol kesehatan juga menyarankan demikian. Jadi, pejabat itu jangan saling lempar tanggung jawab,” ujar dia.
Ketua DPC PKB Samosir ini mengaku sepakat bila bupati segera membentuk petugas yang menangani kejadian seperti ini. Sebab, petugas ini akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD).
Untuk diketahui, sebelumnya, pada Senin malam (25/5) sekira 21.00 wib, seorang karyawan hotel Oyo Wisata Pangururan, Putra Hasibuan (19), tiba-tiba pingsan.
Ia sempat lama tergeletak karena warga takut memberi pertolongan akibat pandemi Covid-19. Ambulans baru tiba setelah 2 jam dan hanya sopir yang datang tanpa didampingi tim medis lainnya.
Sementara itu, Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Samosir, Rohani Bakara yang dikonfirmasi wartawan menjelaskan, karyawan yang tergeletak dan dibawa ke rumah sakit itu tidak termasuk kategori ODP/PDP.
“Berdasarkan pemeriksaan skrining Covid-19 di RSUD Hadrianus, pasien dirawat dengan epilepsi,” kata Rohani.
Dia mengatakan, setelah diberi penanganan oleh tim medis, pasien dipulangkan karena kondisinya sudah stabil. “Berdasarkan riwayatnya, sejak usia 3 tahun sudah menderita epilepsi,” sebut Rohani.(SBS).
