Penutupan Ricuh, MTQ Tingkat Kecamatan di Binjai Kota Viral di Medsos

Binjai, POL | Penutupan MTQ Tingkat Kecamatan yang digelar di Mushola Musawarah Azizi di Jalan Pande Dingin Kampung Binjai di Kecamatan Binjai Kota, Sabtu (25/1/2020) ricuh dan menuai  protes sehingga viral di dunia media sosial (medsos) face book.

Pada acara penutupan itu banyak peserta yang meraih juara protes kepada  para panitia tentang hadiah yang diberikan kepada para juara dari segala macam perlombaan pada MTQ tingkat kecamatan tersebut.

Kekecewaan para juara terlihat ketika menerima uang pembinaan yang terlebih dahulu harus ditandatangani di buku panitia. Kericuhan pecah saat panitia memberikan amplop uang pembinaan karena jumlah diterima para juara tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

Karuan saja, para peserta dan keluarga ikut melakukan protes ke meja Panitia menanyakan isi jumlah amplop uang pembinaan.

Akibat para peserta memprotes, suasana di meja panitia langsung menjadi ricuh dan riuh. Bahkan, masyarakat yang tinggal di sekitar Mushola Azizi juga langsung terfokus ke meja panitia dikarenakan adanya kericuhan pada acara penutupan itu.

Wartawan pun mencoba mencari informasi apa  penyebab kericuhan kepada warga yang tinggal di sekitar Mushola Azizi pada acara penutupan sekaligus pemberian hadiah kepada juara 1,2,3 dan juara harapan di MTQ tersebut.

Ternyata timbulnya kericuhan di meja panitia disebabkan nilai uang pembinaan yang diberikan panitia kepada para juara tidak sesuai “Nilai amplop yang diterima para peserta juara tidak sesuai dengan yang dijanjikan,” ujar masyarakat yang tenggan disebut namanya.

Akibat ricuhnya malam penutupan perlombaan MTQ Tingkat kecamatan yang dilaksanakan kantor kecamatan Binjai Kota, warga Binjai langsung memviralkan kejadian itu di dunia facebook.

Di tempat terpisah, Sabtu (1/2/2020) wartawan mencoba berkunjung ke rumah kediaman ibu H.Emagata yang tinggal di Jalan Veteran Binjai kota.”Saya sangat kecewa dengan kejadian itu,  kok hanya Camat Binjai Kota yang jadi bermasalah yang lain tidak ada masalah meski persoalan itu sudah diselesaikan Camat Binjai Kota,”  ujar Emagata.

Sambung Emagata selaku ketua Komisi A yang membawai pemerintahan di Kantor Camat di Kota Binjai ini, pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan pada Selasa (4/2/2020). “Kita panggil para panitia, pak Camat, Ustadnya dan beberapa peserta yang mendapat Uang pembinaan,” tandas Emagata.

Ia juga heran  dengan adanya pengenaan pajak  bagi para juara. “Bukannya besar kali nilai uang pembinaannya karena saya tahu para Kantor Camat mendapat Anggaran APBD Rp.200 juta per kecamatan, kok bisa terjadi kericuahn ini,”  ujar Emagata. (POL/Jun)

 

Berikan Komentar:
Exit mobile version