Asahan, POL | Pengerukan parit yang dilakukan pihak PTPN III Sei Dadap menuai kecaman dari masyarakat Dusun V Desa Tanjung Alam Kec Sei Dadap Kab.Asahan. Pasalnya, aktivitas pengerukan hampir mengenai pondasi rumah penduduk yang yang berhampiran dengan lokasi pengerukan.
Salah seorang warga,Abdul Aziz Nasution (52) yang bertempat tinggal di sekitar pengerukan parit mengatakan hal itu kepada awak media,Selasa (14/05).
“Pengerukan pihak PTPN III tidak mempertimbangkan keberadaan tempat tinggal rumah masyarakat, ini bekas kerukan kalau longsor pasti rumah kami ambruk pak, kami mencoba komplain ke pihak pekerjanya namun mereka tidak menggubris”, ujar Aziz kepada media.
Adi Candra Pranata Sekretaris Generasi Muda Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (GM Pekat IB) bersama Faisal Ketua Sapma LMP Asahan ketika meninjau lokasi pengerukan parit menguatkan asumsi warga tersebut.
“Ada warga tadi menghubungi kami bang, meminta kami melihat situasi pengerukan parit areal PTPN III Sei Dadap yang menurut tak memiliki rasa pri kemanusiaan. Kami melihat pengerukan di Dusun V ini beresiko bagi rumah- rumah dan keselamatan warga, ada 3 dari 11 rumah warga yang terancam roboh”,ulas Candra.
Setelah memperhatikan kondisi di lokasi,GM Pekat-IB dan Sapma Laskar Merah Putih Asahan meminta pihak PTPN III Sei Dadap untuk membuat pondasi penahan longsor di area parit yang telah terlanjur dikeruk, bersebelahan dengan rumah-rumah warga dan memberikan area jarak parit 3 Meter ataupun lebih disekitar rumah penduduk tersebut, kata Candra.
Hingga berita ini diturunkan, awak media belum berhasil meminta klarifikasi atau konfirmasi soal keluhan masyarakat Dusun V tersebut ke pihak PTPN III Sei Dadap.(POL/res)