Balige, POL | Kepala Dinas Kesehatan Toba dr. Juliwan Hutapea menjelaskan, kondisi kesehatan LS yang diberitakan penderita positif COVID-19 yang dirawat di RS Colombia Asia Medan hingga saat ini semakin membaik.
Untuk itu diminta kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal LS di sebuah perumahan di Porsea,baik di tempat nya bekerja tidak perlu resah. “Tinggal di rumah (stay at home), atur pola makan dan pola tidur, rajin cuci tangan. Patuhi ketentuan dan anjuran pemerintah sebagaimana disampaikan Bupati Toba Ir. Darwin Siagian yang begitu getol dan peduli terhadap kesehatan masyarakat, khususnya warga Toba,” ujar dr. Juliwan Hutapea kepada Bindu Hutagalung (Korwil Harian Perjuangan Baru Tapanuli Raya) di kantornya, Kamis (09/04/2020) sore.
Munculnya informasi yang sempat simpang siur membuat pemikiran masyarakat agak khawatir. “Ternyata setelah kami setiap hari kontak dengan pimpinan RS Colombia Asia Medan ternyata kesehatan LS semakin membaik. Dan Bupati Toba dan Bupati Taput sudah memberikan penjelasan yang akurat. Jadi tidak perlu sesuatu yang dikhawatirkan,” ujar dr. Juliwan.
Kadis Kesehatan Toba ini mengatakan, setelah di investigasi ke manajernya diperoleh keterangan bahwa riwayat penyakit yang dialami LS (26 tahun) karyawan salah satu BUMN di Porsea memiliki KTP Palembang, namun keluarganya ada di Medan sehingga LS terkadang bepergian ke Medan .
Semula penyakit LS adalah asam lambung dan dirawat di RS Siloam Medan selama satu minggu.Setelah membaik, LS yang masih berstatus anak gadis ini akhirnya pulang ke Porsea dan bekerja seperti biasa.
Karena penyakit asam lambungnya kumat, akhirnya LS dirawat di RSU Porsea. Mengingat prnyakitnya tidak berkurang, selanjutnya LS dirujuk berobat ke RSU HKBP Balige. Ternyata asam lambung LS semakin gawat, akhirnya tanggal 27 Maret sekitar pukul 11. 00 WIB, LS dirujuk ke RS Colombia Asia Medan dan LS diantar dua orang temannya dengan mobil pribadi.
Ketika dilakukan pemeriksaan secara intensif tanggal 7 April di RS Colombia Asia, akhirnya diketahui bahwa LS positif terpapar COVID -19.
Namun membuat informasi sempat simpang siur bahwa LS sempat mengaku dia berdomisili di Siborongborong, padahal LS beralamat di sebuah perumahan di Porsea. Namun teman yang mengantarkan LS ke Medan beralamat di Siborongborong dan seorang lagi di Porsea.
Berkat kordinasi yang baik antara Pemkab Taput dengan Pemkab Toba, akhirnya tanggal 8 April kedua teman LS diperiksa dengan menggunakan Rapid Test di RS HKBP Balige hasilnya negatif. Demikian halnya rekan sekerja LS di Porsea sebanyak 8 orang juga negatif.
Setelah koordinasi dengan manajer tempat LS bekerja, dan mereka dinyatakan negatif, namun dilakukan isolasi mandiri. Akhirnya rekan LS tetap bertugas masing masing 3 orang satu shift.
Menurut dr. Juliwan Hutapea, kalau dalam tempo 12 hari kondisi kesehatan seorang penderita, itu tidak mengkhawatirkan lagi dan masa inkubasi COVID-19 selama 14 hari maka tidak perlu resah.
Perlu Jujur
Kesimpulan sementara hingga sekarang bahwa kondisi kesehatan LS sudah semakin membaik. Kedua teman yang mengantar LS ke Medan sudah diperiksa dan hasilnya negatif. Juga rekan sekerja LS juga negatif. Dan rumah LS yang dikontrak sudah disemprot walau posisi terkunci karena yang memegang kunci nya adalah LS sendiri.
Mensikapi informasi yang sempat simpang siur tentang LS di Taput dan Toba, Kadis Kesehatan Toba dr. Juliwan Hutapea meminta kepada masyarakat bersikap jujur memberikan informasi terkait COVID-19 guna memudahkan petugas medis untuk melakukan berbagai tindakan konkrit menangani penyakit langka ini. “Jangan resah dan patuhi anjuran pemerintah dan tetap waspada,” ujar dr. Juliwan Hutapea. (POL/BIN).







