Tarutung, POL | Hebohnya informasi yang simpang siur dibalik batalnya pelaksanaan Lomba Literasi tingkat SMP di Tapanuli Utara yang seyogianya dilaksanakan Yayasan Bisukma Bangun Bangsa ,akhirnya Pemkab Tapanuli Utara memberikan penjelasan ..
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Taput Bontor Hutasoit ,SIP,MSP saat diwawancarai media ini, Jumat (04/08/2023) menjelaskan setidaknya ada 3 faktor penyebab dibalik gagalnya Lomba Literasi tersebut.
Pertama, Bisukma secara langsung mengundang siswa dan Kepala Sekolah tanpa berkordinasi dengan Bupati Taput maupun dengan Diknas Taput. “Pihak Kementerian sajapun mengundang Kepala Sekolah lazimnya terlebih dahulu menyurati Diknas Taput untuk berkordinasi. Ini tidak, memang nya mereka siapa”, ujar Bontor bertanya.
Kedua, Bisukma membuat jadwal sendiri ,membuat materi sendiri . Mereka datang secara dadakan pada hari Senin (31/07/2023) sesaat digelarnya Lomba Literasi sedangkan kami sudah punya schedule (jadwal jauh hari sebelumnya). Hari yang sama ,saya tugas ke Muara menghadiri acara simulasi ANBK berbasis komputer. Ini program nasional. Ada juga jadwal yang lain.
Ketiga, Bisukma bukan lagi penyelenggara Program Organisasi Penggerak (POP) karena mereka sudah berakhir per 30 Juni .” Jadi legalitas mereka dipertanyakan. Kenapa mereka membawa-bawa nama POP”, kata Bontor lagi.
Menanggapi banyaknya informasi yang simpang siur dibalik batalnya Lomba Literasi ,menurut Bontor itu kesalahan mereka. Mestinya, Bisukma harusnya memberitahukan nya kepada masyarakat khususnya kepada mereka yang asal menuding Pemkab Taput yang tanpa mengetahui faktor penyebab yang sesungguhnya.
Informasi lain nya diperoleh , Ditjen Guru dan Teknologi Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ,Riset dan Teknologi dalam suratnya tanggal 23 Juni 2023 bernomor 3588/B/DV.06.03/2023 perihal Tindak Lanjut Pelaksanaan Program Organisasi Penggerak . Pada point pertama dalam surat itu menyebutkan, Ditjen GTK mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Ormas pelaksana POP yang telah berkomitmen menjalankan program intervensi selama 2 tahun ajaran (2021/2022 dan 2022/2023) berakhir pada tanggal 30 Juni 2023 (termasuk Bisukma).
Kemudian pada point ke-2 bagian (a) Ditjen GTK diminta untuk menyampaikan Laporan Pertanggung jawaban penggunaan dana bantuan paling lambat per 31 Agustus 2023 ,dan bagian 2 (c) Ditjen GTK meminta agar POP termasuk Bisukma untuk menyampaikan Berita Acara Serah Terima (BAST) barang/asset dari belanja modal yang dilakukan kepada satuan pendidikan sasaran dengan diketahui oleh pihak Pemerintah Daerah/Dinas Pendidikan di wilayah masing-masing.
Berapa Uang yang Diterima ?
Sas Simanjuntak, salah seorang putra perantau asal Taput yang berdomisili di Bogor Jawa Barat yang sengaja menghubungi media ini,Minggu (06/08/2023) menyesalkan segelintir pihak yang terkesan “Asbun” (asal bunyi) dalam menanggapi seputar gagalnya Lomba Literasi tingkat SMP di Taput baru-baru ini.
Jika benar apa yang disampaikan Kadis Diknas Taput Bontor Hutasoit bahwa Bisukma hendak menggelar Lomba Literasi tingkat SMP tanpa kordinasi dengan Diknas Taput, itu sudah merupakan kesalahan yang sangat fatal. “Untuk lain kali, Bisukma harus lah terlebih dahulu melakukan kordinasi dengan pihak Diknas Taput”, ujar Sas.
Putra daerah yang tergolong aktif mengikuti denyut pembangunan dan perkembangan politik di Bona Pasogit ini meminta agar Bisukma sebaiknya juga menyampaikan secara transparan kepada masyarakat Tapanuli Utara tentang apa saja kegiatan yang dilaksanakan serta berapa jumlah uang yang diterima dari pemerintah. ” Bisukma salah satu penyelenggara POP di Taput perlu adanya transparansi tentang jumlah uang yang diterima dari pemerintah sehingga tidak terjadi kesalah pahaman”, ujar Sas Simanjuntak.
Erikson Sianipar selaku founder (pendiri) Yayasan Bisukma Bangun Bangsa yang sudah berulang dikonfirmasi seputar gagalnya Lomba Literasi sebagaimana dipersoalkan segelintir pihak terkesan mengelak untuk dikonfirmasi terkait beberapa hal yang disampaikan Kadis Diknas Taput Bontor Hutasoit yang antara lain bahwa Bisukma tidak lagi punya legalitas membawa bawa penyelanggara POP.
Lewat WA nya ,Erikson mengatakan ” Tim Humas Bisukma kalau tidak salah sudah bicara dengan Pemred Harian Perjuangan Baru. Silakan koordinasi lae. Posisi saya lagi padat dengan pekerjaan di luar”, ujar Erikson. (POL/BIN)
