Tapanuli Selatan, POL | Hujan deras tidak henti-hentinya selama dua malam mengakibatkan tanah pebukitan di kiri – kanan jalan kabupaten mengalami abrasi dan menutup badan jalan sampai nyaris tidak dikenal lagi sebagai badan jalan. Akibatnya akses (hubungan) darat menghubungkan dusun Gunung Manungkap, Kelurahan Batangtura Sirumambe dengan desa Barnangkoling, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Provinsi Sumatera Utara atau Sumut, Sabtu (14/08/2021).
Keterangan yang dihimpun POL, Sabtu (14/08/2021) petang mengatakan, hujan yang tiba-tiba intensitasnya tinggi sejak Kamis (12/08/2021) malam membuat tanah pebukitan pada hanyut sampai menutup badan jalan sehingga menjadi lumpur tebal. Akibat lumpur tebal tersebut, kenderaan roda berapa pun tidak ada yang mampu menembusnya.
Keadaan itu otomatis membuat aktifitas warga di kawasan yang masih masuk kawasan Luat Harangan, Kecamatan Sipirok tersebut menjadi lumpuh. Warga mrnjadi resah, bahkan mengeluhkan lambannya langkah penangan dari pihak yang berkompeten.
Tidak sabar menunggu solusi dari pihak pemerintah, warga pun turun ke lokasi secara kompak bergotong royong membersihkan badan jalan dari lumpur dan semak belukar yang seolah mau tumbuh subur di badan jalan.
Salah seorang warga yang ikut gotongroyong kepada POL mengatakan, hanya gotongroyong solusi satu-satunya bagi warga untuk keluar dari masalah yang mereka hadapi. Dari dulu gotongroying merupakan budaya masyarakat untuk mengatasi setiap kesulitan, terutama itu berkaitan dengan jalan yang tidak bisa dilewati akibat bencana alam seperti yang terjadi kali ini.
Ir. H. Asman Hutasuhut, MM dari komunitas masyarakat Luat Harangan atau lebih dikenal dengan sebutan Luat Doloksordang, saat berbicara khusus dengan POL via kontak telephon, Sabtu (14/08/2021) siang mengatakan, turut merasa prihatin dengan persoalan akses jalan darat yang putus total antara dusun Gunung Manungkap dengan desa Barnangkoling sampai menyebabkan aktifitas ekonomi masyarakat praktis terganggu.
“Pastinya kita terbayang dengan kesulitan yang dialami masyarakat sejak jalan kabupaten itu tertimbun tanah dan pasir yang hanyut dari pebukitan. Tanah dan timbunan pasir tersebut jelas membuat badan jalan putus total, kegiatan pengguna jalan mengangkut barang produksi pertanian sampai guru dan pekerja dari berbagai bidangnya terhenti beraktifitas,” katanya.
Camat Kecamatan Sipirok, Sardin Hasibuan, S. Sos yang dikonfirmasi POL via aplikasi WhatsApp (WA) phonsel, Sabtu (14/08/2021) petang mengatakan, guna mengatasi keadaan hari ini masyarakat desa sekitar sedang melaksanakan gotong royong dan hasilnya belum disampaikan, keadaan tanahnya berpasir sehingga musim hujan tanah longsor memutupi jalan.
“Hari ini masyarakat melaksanakan gotong royong dan hasilnya belum disampaikan, keadaan tanah di sekitar jalannya berpasir sehingga saat musim hujan, yang terjadi adalah bencana tanah longsor sampai material pun memutupi badan jalan,” kata Camat Sardin di WA yang dikirimkan kepada POL. (POL/NP.04)
Berikan Komentar:
