Labusel, POL | Puluhan awak media cetak kecewa terhadap Kantor BAPPEDA Kabuapten Labuhanbatu Selatan, pasalnya rekening iuran koran belum dibayar lima hingga enam bulan padahal iuran anggaran koran tersebut dianggarkan pada APBD Tahun 2018 lalu.
Namun saat ditemui dikantornya Bendahara BAPPEDA Labusel , Dedy, ingin menanyakan terkait dengan tunggakan pembayaran iuran koran tersebut,tapi Dedi tidak berada dikantornya, hingga berulangkali awak media mendatangi Kantor BAPPEDA Labusel pada 5 Desember 2018 sampai 27Desember 2018 hingga 14 januari 2019, ingin menanyakan tunggakan iuran koran tersebut namun tidak berada ditempatkan baik bendahara BAPPEDA (Dedi) maupun Kepala BAPPED,(Hotman Hrp) ditelpon Kaban BAPPEDA Labusel sedang tidak aktif, Bendahara (BAPPEDA) Labusel (Dedi) tidak ada jawaban hingga berita ini diterbitkan.
Kepala Biro Harian Perjuangan Baru Labuhanbatu Selatan D Siregar di kotapinang, Senin (14/1-2019) menyebutkan, ia sudah berulangkali ke kantor BAPPEDA Labusel menanyakan iuran koran. “Tapi belum pernah jumpa, hingga sampai saat ini iuran koran kita 7 bulan, gak belum dibayar,” jelas D.siregar.
Di tempat terpisah, Juang Nst, Kabiro Harian realitas Labusel juga mengatakan hal serupa. “Saya sudah bolak-balik ke kantor BAPPEDA ini sejak bulan November 2018,pernah sekali jumpa sama Bendahara (Dedi). Dia bilang tenang aja lah pasti kita bayar nanti kata Dedi pada saya, ” pungkas Juang.
Terkait hal itu, Ketua DPD LPKN Kabupaten Labuhanbatu Selatan Darman Harahap angkat bicara. “Ini merupakan temuan, sebab Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan telah mengeluarkan anggaran anggaran yang telah disahkan. Semua pos-pos anggaran itu telah dianggarkan pada APBD T.A 2018,termasuk dana publikasi media, apa lagi media cetak. Koran itukan dibayar ke pemred. Untuk itu, saya harapkan kepada Kepala BAPPEDA Labusel agar kiranya melunasi tunggakan iuran koran, sebelum hal ini berkelanjutan. Kasihan sama rekan-rekan pers, kalau sampai lima hingga tujuh bulan gak dibayar,” pungkasnya.(MD)
