• Redaksi
  • Hubungi Kami
Kamis, 23 Oktober 2025
perjuanganonline.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto
No Result
View All Result
perjuanganonline.com
No Result
View All Result
Home Berita

Waduh! ‘Polusi Udara di Perkotaan Setara dengan Mengisap 20 Batang Rokok Sehari’

Editor: Suganda
Rabu, 14 Agustus 2019
Kanal: Berita, Ragam

Editor:Suganda

Rabu, 14 Agustus 2019
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

Jakarta, POL | Beberapa hari belakangan ini Jakarta menjadi salah satu kota yang memiliki kadar polusi udara yang tinggi dan menduduki peringkat pertama sebagai kota yang paling berpolusi di Asia Tenggara.

Jakarta juga termasuk dari empat kota dengan pencemaran udara terburuk setelah New Delhi, Dubai, dan Santiago. Keadaan polusi di Jakarta lebih buruk dibandingkan tahun 2018 ditandai dengan warna kadar kualitas udara berwarna merah (tidak sehat).

Dikutip dari independent.co.uk, Rabu (14/8), sebuah studi yang diterbitkan Journal of the American Medical Association menemukan bahwa terpapar polusi udara dalam jangka panjang bisa memperburuk kesehatan paru-paru seperti orang merokok 20 batang sehari.

Peneliti juga melihat dampak dari empat polutan utama yang mempengaruhi kesehatan paru-paru 7.071 orang dewasa dengan rentang usia 45 hingga 84 yang tinggal di enam kota berbeda di Amerika Serikat.

Mereka mengukur kadar unsur partikulat, nitrogen oksida, karbon hitam dan ozone di luar rumah responden yang disurvei dan melakukan pemindaian untuk melacak perkembangan emfisema dan kerusakan paru-paru.

Mereka menemukan penyakit pernapasan bawah kronis istilah yang digunakan untuk emfisema, asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronik (COPD) adalah penyebab kematian utama ketiga di dunia.

Di daerah yang kadar ozonnya tinggi, emfisema juga ikut meningkat setara orang merokok satu bungkus selama 29 tahun.

Dr. Joel Kaufman dari Universitas Washington mengatakan terkejut dengan kuatnya dampak polusi udara terhadap perkembangan emfisema di paru-paru yang setara dengan dampak akibat merokok.

“Kami terkejut melihat betapa kuatnya dampak polusi udara terhadap perkembangan emfisema pada pemindaian paru-paru. Efeknya sama dengan merokok, yang sejauh ini menjadi penyebab emfisema yang paling banyak terjadi.”

Polisi udara akan terus meningkat jika tidak ada tindakan untuk mengurangi. Langkah yang bisa diambil salah satunya mengurangi emisi bahan bakar fosil dan mengatasi perubahan iklim.(IN)

Berikan Komentar:
Print Friendly, PDF & Email
Tags: Polusi Udara
Berita sebelumnya

Panglong di Marindal Terbakar

Berita selanjutnya

Polisi Amankan Pemeran Wanita dan 1 Pria Video Mesum ‘Gangbang’

TERBARU

Pemprov Sumut Tata Ulang Struktur OPD, Tingkatkan Efektivitas Pemerintahan

Kamis, 23 Oktober 2025

Irup Hari Santri Nasional Tahun 2025, Bupati Labuhanbatu Bacakan Amanat Menteri Agama

Kamis, 23 Oktober 2025

Bupati Langkat Syah Afandin Jalin Kerjasama Pendidikan dan Lingkungan dengan Tiga Institusi

Kamis, 23 Oktober 2025
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Sitemap
  • Pedoman Cyber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Tentang Kami

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Kota
  • Hukum&Kriminal
  • Daerah
  • Internasional
  • Kasak-kusuk
  • Olahraga
  • Otomatif
  • Ragam
    • Advertorial
  • Video
  • Foto

© Copyright 2020 PERJUANGANONLINE.COM - Mengedepankan Amanah Rakyat All Right Reserverd