Toba, POL | Guna membantu masyarakat, pemerintah pusat mengucurkan Dana Desa untuk membangun sarana fisik dan peningkatan ketahanan pangan bagi masyarakat pedesaan.
Dana Desa tahun 2024 sesuai dengan peraturan Bupati Toba no. 8 tahun 2024 mengalokasikan dana desa untuk bidang ketahanan pangan, minimal 20 persen dari alokasi dana desa tahun 2024, tergantung hasil musyawarah desa.
Tingginya permintaan pengadaan pupuk tahun 2024 membuat para mafia memanfaatkan situasi karena kapasitas produksi pabrik terbatas sementara permintaan meningkat, mafia pupuk menawarkan harga yang relatif lebih murah dari harga jual toko toko pupuk penyalur resmi, hal ini membuat sejumlah oknum Kepala Desa tergiur membeli barang karena murah tanpa mengetahui kwalitas barangnya.
Dari informasi yang didapat media ini dari salah satu toko pupuk resmi mengatakan, harga jual kami antara 510 ribu rupiah sampai 515 ribu rupiah per satu Zak untuk pupuk SS (ammophos) cap burung tergantung jarak pengantaran sebutnya.
“Kami heran dari mana mereka dapat pupuk SS karena gudang Distributor PT.Merauke Tetap Jaya di Balige kosong, apalagi informasi yang kami dapat mereka membeli dengan harga murah, kami curiga pupuk SS yang mereka beli tidak Original alias kw, Distributor PT.Merauke Tetap Jaya satu satunya Distributor membagi pupuk SS di wilayah Tapanuli, jadi dari mana mereka mendapat pupuk itu,” sebut pemilik toko pupuk yang tidak mau disebut namanya.
Ryan Manullang, sales PT.Merauke Tetap Jaya mengatakan, peredaran pupuk palsu sering terjadi, kemasannya serupa tapi isinya berbeda. “KIta sangat mendukung apabila ada masyarakat yang menemukan pupuk palsu yang memakai merek kami dan melaporkan temuan tersebut,” sebutnya.
Dugaan peredaran pupuk palsu yang memakai kemasan kami sangat merugikan dan merusak nama baik PT. Merauke Tetap Jaya , kami akan bantu apabila ada masyarakat yang menemukan dan melaporkan sebut Ryan melalui seluler nya.
Sebelumnya, Plt. Kadis pertanian Toba, Joni Hutajulu, SP, M.Si , mengatakan , terkait informasi dugaan beredarnya pupuk SS (ammophos) palsu di wilayah kerjanya, mantan Sekwan Kabupaten Toba itu meminta masyarakat mengambil sampel nya, kita uji Lab nanti, sebut Joni.
“Nanti akan kita uji Lab,masyarakat ambil sampelnya, ada mitra kita dari pemerhati pertanian, nanti kita bawa ke desa alatnya bersama ahlinya , kita uji Lab.nanti untuk membuktikan apakah asli atau bukan sesuai porsentase zat zat yang tertera pada kemasan” sebutnya.
Terkait merebaknya informasi dugaan peredaran pupuk SS palsu, media ini menghubungi Jhon Verry Sitorus salah satu Kepala Desa di Kecamatan Uluan Kabupaten Toba, menurut Jhon Verry, pengadaan pupuk SS untuk program bidang ketahanan pangan tahun 2024 di dapatkannya dari suplayer CV.Juliana Ganda yang berkantor di Desa Lbn.Nabolon tapi Gudangnya di Desa Lbn. Binanga sebutnya.
Ketika media ini mencoba meminta sample pupuk SS tersebut , Jhon Verry mengatakan mungkin sudah habis dipakai petani karena penyalurannya sebelum panen katanya.
Media ini juga mengonfirmasi terkait pengadadaan pupuk SS tersebut dari mana Suplayer dapatkan, lagi lagi Jhon Verry mengatakan tidak mengetahui.
Camat Uluan Winra Marpaung, SE, ketika diminta tanggapannya terkait informasi dugaan beredarnya pupuk SS palsu di wilayah kerjanya belum mendapat jawaban karena konfirmasi yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp belum dibalas.
Ketua LSM Katulistiwa Sumatera Utara, Denson,ST, mendesak Komisi Pengawas Pupuk Dan Pestisida melakukan penyelidikan terkait dugaan peredaran Pupuk Palsu tersebut, kalau terbukti, hal tersebut merupakan perbuatan pidana.
“Komisi Pengawas Pupuk Dan Pestisida (KP3) punya wewenang melakukan penyelidikan karena keanggotaan KP3 ada dari kasi Intel Kajari Toba dan dari personil Polres Toba,” sebut Demson. (Sogar)







