Sergai, POL | Kabupaten Serdang Bedagai terpilih sebagai tuan rumah Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan PEDA KTNA ke-IV Provsu Tahun 2019 digelar di Lapangan Desa Melati II Kecamatan Perbaungan, Selasa (16/7/2019).
Bupati dalam sambutannya mengatakan, Petani posisi tawarnya lemah, saat membeli bahan baku mahal, namun saat menjual hasil pertanian dihargai murah. Oleh sebab itu kita harus Inovatif seperti menciptakan produk organik yang bebas dari bahan kimia. Namun kita terkendala proses sertifikasi yang wajib dilaksanakan untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat akan mutu tanaman organik,
“Kita juga berharap kepada Gubsu agar nantinya dibangun badan sertifikasi tanaman organik di Sumut untuk mengurangi pengeluaran petani mendapatkan sertifikat tanaman pangan agar petani dapat bersaing dalam kancah internasional melalui pasar bebas yang telah berlaku sekarang,” katanya.
Gubsu H. Edy Rahmayadi dalam kita harus bertani sesuai arahan Bung Karno, sebab tanah kita sangat subur. Untuk memastikan bahwa kita sehat melalui organik dan petani organik maju, tahun depan kita targetkan memiliki balai sertifikasi organik sendiri. Jangan sampai petani semakin bubar dan hilang, agar negara kita tidak menjadi negara konsumtif yang impor pangan dari luar negeri.
Jika tidak mampu memanfaatkan hasil alam dengan maksimal sehingga jadi bergantung pada negara lain dalam hal impor mulai dari sayur, daging,hingga hal-hal lainnya. “Banyak rencana yang harus kita buat guna mengembalikan daerah kita ini sebagai daerah agraris, untuk itu APBD akan diprioritaskan untuk pertanian dan perikanan. Mari kita bekerjasama mulai dari Gubernur, Bupati/Walikota, dan rakyat guna membangun daerah dan mewujudkan target kita tersebut,” ujar gubsu.
Ketua KTNA Pusat Ir Winarno Tohir menyambut baik atas pelaksanaan kegiatan ini dalam rangka persiapan PENAS VI Petani Nelayan di Provinsi Sumatera Barat tahun 2020 mendatang
“PENAS KTNA merupakan forum pertemuan nasional bagi petani, nelayan dan petani hutan sebagai wadah kegiatan belajar mengajar, tukar informasi, pengalaman serta pengembangan kemitraan dan jejaring kerjasama antara petani nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak swasta dan pemerintah, sehingga dapat membangkitkan semangat, tanggungjawab serta kemandirian sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan,” katanya. (POL/PANE)