Medan, POL | Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Medan berkolaborasi dengan PUD Pasar Medan melakukan pemantauan ketersediaan cabai dan bawang merah di Pasar Induk Lau Cih, Senin (22/8/2022) malam hingga Selasa (23/8/2022) dini hari. Hasil pemantauan, produk cabai lebih banyak berasal dari Padang dan Brebes daripada Karo. Tidak seperti harga bawang merah yang relatif normal Rp23 ribu/kg, harga cabai masih tinggi yakni Rp75.000/kg.
Kadis Ketahanan Pangan, Emilia Lubis mengatakan, pada malam itu bawang merah yang masuk ke Pasar Induk Lau Cih untuk dipasarkan di Medan sebanyak 25 ton dan cabe 30 ton. Sedangkan kebutuhan bawang di Medan hanya 9 ton/hari dan cabai 15 ton.
“Namun, kita temui harga cabai itu, mereka beli Karo Rp72 ribu/kg lalu dijual 75ribu/kg. Harga cabai ini melambung karena menurut pedagang biaya produksi yang masih tinggi. Sekarang, harga 1 sak pupuk mencapai Rp1 juta, sedangkan biaya minyak untuk sekali penyemprotan Rp500 ribu. Kenaikan harga karena tingginya biaya produksi,” terang Emilia.
Emilia mengatakan, pada 14 Agustus lalu, harga cabai sempat membaik, yakni Rp55 ribu/kg. Namun tidak bertahan lama dan kembali naik. “Kita perkirakan, harga bisa turun jika pasokan mencapai 45 ton per hari,” sebutnya.
Saat ini banyak petani cabe di kaki Gunung Sinabung yang beralih menanam sayur lain. Emilia juga mendapat informasi dari 100 orang kini hanya tinggal 8-10 yang tetap menanam cabe.”Jadi pasokan dari Karo tidak begitu banyak. Barang sekarang ini lebih banyak dari Padang dan Brebes yang saat ini sedang panen,” sebutnya seraya menyebutkan, distributor cabe di Lau Cih lebih kurang 25 orang, sedangkan grosir hanya 8 orang. (POL/COS)