Labura, POL | Tim Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, terdiri dari; Dr. Putri Cahaya Situmorang, S.Pd, M.Si., Dr. Martha Rianna, S.Si., Dr. Zikri Noer, S.Si, M.Si, dan Doni Aldo Samuel Siahaan S.Si, M.Si, melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat pelaku usaha Kerupuk Jangek di kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).
Ketua Tim Dr. Putri Cahaya Situmorang S.Pd, M.Si, mengatakan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan Skema Kemitraan Mono Tahun Reguler, terkait penanganan minyak goreng langka dan pencegahan limbah minyak jelantah pada usaha kerupuk jangek, yang dilaksanakan di halaman kediaman warga Mitra Usaha Kerupuk Jangek Ibu Narni, warga RT/RW 01/01 Dusun Sumberjo, Desa Sungai Raja Kecamatan NA IX–X, Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Dr. Putri Cahaya menyampaikan, permasalahan pertama yang ditemukan, kelangkaan minyak goreng menyebabkan masyarakat dan pemilik usaha menggunakan minyak jelantah. Solusi yang ditawarkan bagi masyarakat dapat membuat minyak goreng dari kelapa. Sedangkan, bagi pemilik usaha dilakukan penjernihan minyak jelantah.
Diketahui, pemilik usaha menggunakan minyak goreng sebanyak 15 – 20 liter/hari, dan membuang limbahnya ke parit. Solusi yang ditawarkan adalah membuat produk inovasi baru dari minyak jelantah bernilai ekonomi, seperti lilin aromaterapi dan sabun cuci.
Sekretaris Desa Sungai Raja Irham Ritonga menyambut baik dan mendukung program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan Tim Dosen Universitas Sumatera Utara di Desa Sungai Raja. Irham berharap apa yang telah disampaikan Tim Dosen USU dapat menambah wawasan masyarakat tentang penanganan minyak goreng langka dan pencegahan limbah minyak jelantah.
Hal senada juga disampaikan Kusmanti, Kepala Dusun Sumberjo Desa Sungai Raja. Kusmanti mengucapkan terimakasih kepada Tim Dosen USU yang telah membagikan ilmunya kepada masyarakat, khususnya pengetahuan tentang pemanfaatan minyak jelantah atau penjernihan minyak jelantah.
Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi dan edukasi pemanfaatan minyak jelantah menjadi produk serbaguna bernilai ekonomi, yang dilakukan puluhan ibu-ibu yang hadir dan dipandu langsung Ketua Tim didampingi Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.
Acara dilaksanakan selama dua hari, mulai tanggal 20 – 21 Juli 2022. Hari pertama dilakukan pembuatan minyak goreng dari kelapa, dan penjernihan minyak jelantah dengan menggunakan arang kayu. Sedangkan hari kedua, praktik langsung pembuatan lilin aromaterapi dan sabun cuci, produk inovasi baru dari minyak jelantah.
Kemudian, terhadap produk warga Mitra Usaha Kerupuk Jangek yang dihasilkan tidak memiliki identitas serta pemasaran hanya di warung dan retail di wilayah desa dan sekitarnya, Tim Pengabdian akan melakukan pendampingan serta bimbingan dari segi produksi, manajemen dan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial.
“Kontribusi mendasar pada khalayak, Pengabdian Kemitraan Masyarakat ini memberikan kontribusi kepada masyarakat berupa inovasi dalam menghadapi kelangkaan minyak goreng dan upaya pencegahan limbah minyak jelantah yang berdampak pada lingkungan”, ucap Putri. (POL/LB1)