Labura, POL | Peristiwa kematian Alm ARM (29) warga Kelurahan Gunting Saga Kecamatan Kulaluh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara secara misterius yang diduga akibat penganiayaan sehingga menghebohkan warga Labura Khususnya warga di Kecamatan Kualuh Selatan, Sabtu (26/9/2020), terjawab sudah.
Menurut Kapolres Labuhanbatu AKBP Deny Kurniawan SIK yang juga mantan Kapolres Nias kepada insan pers di Mapolsek Kualuh Hulu,Sabtu (26/9/2020), sekira pukul 17.30 WIB terkait Kematian ARM (29) warga Kel Gunting Saga yang sempat menghebohkan keluarga Almarhum serta Warga Kualuh Selatan.
Bahkan, sempat terjadi kemacetan jalan pada Sabtu itu juga sejak pukul (10.30- 13.30 WIB) yang diperkirakan sepanjang 5 km akibat diblokir warga dengan cara menutup badan jalan 2 arah dengan membakar ban akibat protes terhadap kejanggalan kematian Alm ARM (29) yang saat menjalani proses hukum oleh pihak Kepolisian akibat sangkaan melakukan tindakan kriminal berupa perlakuan pungutan liar terhadap pengguna jalan di sekitar jalinsum Kecamatan Kulauh Selatan.
Kapolres AKBP Deny Kurniawan SIK didampingi Kabag Ops,Kabag Ren, Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu serta Kapolsek Kualuh Hulu AKP Sharial Sirait SH MH,juga didampingi Wakapolsek,Kanit Res,Kanit Intel,Kanit Binmas dalamketerangan menyatakan ARM telah melakukan perlawanan saat hendak diamankan oleh personil Polsek Kualuh Hulu di lokasi penangkapan pada Rabu (24/9/2020) sekira pukul (22.00 WIB).
Dan saat penangkapan yang dilakukan oleh personil Polsek Kualuh Hulu terdiri dari Aipda TS dan Bripka RS terhadap ARM bersama rekannya AW langsung melakukan perlawanan sebab kedua personil Aipda TS dan Bripka RS telah diketahui dari oknum kepolisian yang hendak menangkap mereka.
Saat aksi penangkapan terhadap ARM , Aipda TS langsung mendapat perlawanan dari ARM hingga sempat terjadi pergumulan diatas tanah.Kemudian Aipda TS tidak merasa saat pergumulan terjadi dengan ARM Senpi miliknya telah dipegang dan dikuasai ARM.Dirinya merasa terancam Aipda TS berusaha keras merampas sejata api miliknya dari tangan ARM dengan cara berusaha menaklukkan ARM hingga terjatuh bersamaan diatas tanah.Atas peristiwa ini Bripka RS segera mencoba berlari untuk membantu rekannya Aipda TS yang masih bergumul dengan ARM,namun dalam jarak sekitar 3 meter saat menghampiri keduanya terdengar letusan dari senpi dan peluru nyasar langsung mengenai bagian perut Bripka TS. Melihat Bripka RS terjatuh ARM bersama rekannya langsung melarikan diri sambil menggenggam senjata api jenis pistol milik Aipda TS.
Selanjutnya Bripka RS atas pertolongan Personil Polsek Kualuh Hulu langsung dilarikan ke RSUD Aek Kanopan untuk dirawat dan tidak lama sekira pukul (24.00 WIB) Bripka RS dilarikan kes RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Maka langsung dilakukan operasi pada bagian usus yang menjadi sasaran peluru dan untuk lima hari selanjutnya akan menjalani operasi kembali untuk mengangkat proyektil yang masih bersarang di dalam tubuh Bripka RS pada bagian perut lainnya ujar Kapolres .
Selanjutnya atas informasi dari pihak keluarga dekat ARM pada malam hari itu juga bahwa ARM😂 diketahui telah melarikan diri ke Wilayah Hukum Polres Tapanuli Utara. Namun Kapolres tidak memaparkan persis didaerah mana .Saat pada Jumat (25/9/2020) mi di salah satu Polsek di Kab Tapanuli Utara.
Saat diperjalanan dari Kabupaten Tapanuli Utara menuju Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan menggunakan mobil, team Polres Labuhanbatu juga Unit Polsek Kualuh Hulu yang mengawal ARM, ada gejolak yang tak terhindarkan, sebab ARM dengan tangan sebelah telah diborgol melakukan aksi perlawanan terhadap petugas hingga ARM mau merampas kembali Senpi milik salah satu personil yang berdekatan dengan ARM.
Maka dengan tegas personil melakukan tindakan tegas dan terukur menembak kaki kanan pada bagian paha ARM. Dan ternyata belum. tiba di Kabupaten Labuhanbatu Utara ARM kehabisan darah dan tiba di Klinik LINA Kab Asahan ARM menghembuskan napas terakhir.
Dan tentang kerabat Alm ARM yang berinisial AW masih dalam tahap pencarian oleh pihak Kepolisian karena AW diduga ikut serta melakukan perlawanan terhadap personil Kepolisian saat hendak diamankan, dan juga ikut serta melakukan tindak kejahatan pemerasan hingga saat ini masih dalam pencarian karena melarikan diri.
“Jika ada pihak Keluarga ataupun masyarakat yang merasa keberatan atas kematian ARM dan diduga atas tindakan kekerasan oleh pihak Kepolisian silahkan dilaporkan dan Kepolisian siap untuk mempertanggungjawabkannya ,karena apa yang dilakukanpihaknya melalui anggotanya sudah terlaksana sesuai dengan SOP,” ujar Kapolres ini.
Dan dihimbau kepada masyarakat sekitar Jalinsum Gunting Saga agar kiranya tertib dan menciptakan situasi yang aman dan kondusif bagi para pengguna jalan. ” Agar janganlah melakukan penutupan jalan umum dan jangan terjadi gangguan keamanan bagi pengguna jalan dalam melakukan aktifitas “.
“Bila ada warga yang mencoba kembali menutup jalan akibat kematian ARM kami akan menindak tegas terhadap warga karena keamanan dan ketertiban adalah tanggungjawab kami”. ujar Kapolres kepada warga melalui media ini.
Ungkapan langsung yang disampaikan bahwa untuk menjaga jangan terjadinya kembali penutupan akses jalinsum serta hal yang tidak diinginkan Kapolres Labuhanbatu AKBP Deny Kurniawan telah menurunkan Sat Brimob Polres Tanjungbalai sebanyak 350 personil dengan dipersenjatai lengkap untuk mengamankan dan menertibkan Jalinsum.(POL/MH)